Ketahanan Pangan, Presiden Jokowi Nominator `Jacques Diouf Award 2019` FAO

Indonesia`s Widodo Award-winning Candidate the 2019 Jacques Diouf Award

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Ketahanan Pangan, Presiden Jokowi Nominator `Jacques Diouf Award 2019` FAO
KONFERENSI REGIONAL: Mentan Amran Sulaiman dan Asisten Dirjen FAO Kundhavi Kadiresan [kanan] setelah pertemuan di Jakarta [Foto: Biro Humas Kementan]

Jakarta [B2B] - Presiden RI Joko Widodo menjadi nominator peraih ´Jacques Diouf Award 2019´ dari Badan Pangan Dunia [Food and Agriculture Organization/FAO] yang diberikan dua tahun sekali kepada individu atau lembaga nasional/regional yang memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan ketahanan pangan global, dan akan diumumkan pada Juni 2019.

Kepastian tentang Presiden Jokowi menjadi nominator peraih penghargaan Jacques Diouf Award 2019 dari FAO disampaikan oleh Asisten Direktur Jenderal FAO Kundhavi Kadiresan kepada Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman di Jakarta, Kamis [4/4] di sela kegiatan ´konferensi regional penguatan ketahanan pangan, nutrisi dan kesejahteraan petani di Asia Tenggara´.

Mentan Amran Sulaiman mengapresiasi Perwakilan FAO di Indonesia, Stephen Anthony Rudgard yang telah mengusulkan Presiden Jokowi sebagai salah satu kandidat peraih penghargaan Jacques Diouf Award 2019 dari FAO.

Kundhavi Kadiresan seperti dikutip Mentan Amran Sulaiman menyatakan bahwa Stephen Anthony Rudgard telah menyampaikan usulan tersebut ke kantor pusat FAO di Roma, Italia.

"Stephen Anthony Rudgard telah menyampaikan usulan tersebut ke kantor pusat FAO di Roma, Italia. Pemenang penghargaan Jacques Diouf Award 2019 akan diumumkan pada Juni mendatang," kata Mentan.

Sebagaimana diketahui, kriteria utama penerima penghargaan ini adalah individu atau lembaga nasional atau internasional yang telah berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan ketahanan pangan global.

Mentan Amran Sulaiman memaparkan bahwa pembangunan pertanian dan ketahanan pangan di era Presiden Jokowi diakui oleh FAO. Sejumlah capaian yang diraih yaitu peningkatan produk domestik bruto [PDB] 34,3%; peningkatan ekspor pertanian sebesar 29,7%; peningkatan investasi asing di sektor pertanian 110%; penurunan tingkat inflasi pangan sebesar 8%; penurunan tingkat penderita stunting untuk anak berusia 2 tahun sebesar 9,1%; dan yang terpenting untuk pertama kalinya pada 2018, tingkat kemiskinan hanya satu digit, yakni 9,66%. 

Mantan Dirjen FAO

Diberikan sejak 2011, penghargaan FAO tersebut didedikasikan kepada Jacques Diouf, adalah diplomat asal Senegal yang menjabat Dirjen FAO selama 17 tahun [Januari 1994 - 31 Desember 2011], yang diakui kepemimpinannya yang luar biasa, keterlibatan pribadi, dan advokasi yang tak kenal lelah dalam memerangi kemiskinan, kelaparan dan kekurangan gizi.

Penghargaan ini terdiri dari medali berbentuk  gulungan yang menggambarkan pencapaian dan hadiah uang tunai sebesar USD 25.000. Para pemenang menerima penghargaan dari Dirjen FAOpada upacara khusus di sela kegiatan konferensi tahunan di markas FAO.

Setiap individu, lembaga nasional, regional atau global yang telah memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan ketahanan pangan global dapat dinominasikan untuk Penghargaan ini.

Individu atau institusi yang berhak meraih penghargaan haruslah yang memiliki mengembangkan analisis yang sesuai tentang penyebab kerawanan pangan dan berhasil mengadvokasi langkah-langkah konsisten yang telah diadopsi dan diterapkan, dalam skala besar, oleh pemerintah, organisasi masyarakat sipil dan/atau perusahaan swasta, melalui program yang bertujuan memerangi kelaparan dan kekurangan gizi, dan/atau; memobilisasi sumber daya dan memimpin implementasi program skala besar untuk memerangi kelaparan dan kekurangan gizi yang telah mencapai dampak yang ditunjukkan dan berkelanjutan.

Usulan untuk nominator diajukan oleh lembaga nasional, regional atau global harus diajukan kepada Perwakilan FAO atau Perwakilan Regional dan Sub-regional FAO, di negara-negara yang tidak memiliki Perwakilan FAO yang terakreditasi. Perwakilan Nasional, Regional dan Sub-regional FAO atau Perwakilan Tetap UNDP, juga dapat mengajukan nominasi langsung ke Sekretariat FAO Awards.

Jakarta [B2B] - Indonesian President Joko Widodo is nominated for the 2019 Jacques Diouf Award from the Food and Agriculture Organization of the United Nations [FAO] individual, national, regional or global institution who has made a significant contribution to the improvement of global food security can be nominated this Award.

Information about President Widodo was nominated for the 2019 Jacques Diouf Award who was said by FAO Assistant Director General Kundhavi Kadiresan to Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman here on Thursday [April 4] at the ´Regional Conference on Strengthening Southeast Asia’s Food Security, Nutrition, and Farmers’.

Minister Sulaiman appreciates Stephen Anthony Rudgard as the FAO Representative in Indonesia, who has proposed President Widodo as one of the 2019 Jacques Diouf Award winning candidates.

Kadiresan, as quoted by Minister Sulaiman, stated that Mr Rudgard had submitted the proposal to FAO headquarters in Rome, Italy.

Mr Rudgard has submitted the proposal to FAO headquarters in Rome, Italy. "The winner of the 2019 Jacques Diouf Award will be announced in June," Minister Sulaiman said.

As is known, any individual, national, regional or global institution who has made a significant contribution to the improvement of global food security can be nominated this Award.

Biennially

Established in 2011, this award pays tribute to former FAO Director-General, Dr Jacques Diouf, recognizing his outstanding leadership, personal engagement, and untiring advocacy in the fight against poverty, hunger and malnutrition.

Jacques Diouf  is a Senegalese diplomat who was Director-General of the United Nations´ Food and Agriculture Organization (FAO) from January 1994 to 31 December 2011.

The award consists of an inscribed medal, a scroll describing achievements and a cash prize of USD 25,000. The winners receive their award from the Director-General at a special ceremony held at FAO headquarters during the year of the Conference.

The winning individual or institution should be one that has: developed suitable analyses of the causes of food insecurity and successfully advocated for consistent measures that have been adopted and applied, on a large scale, by governments, civil society organizations and/or private enterprises, through programmes aimed at fighting hunger and malnutrition, and/or; mobilized resources and led the implementation of large scale programmes for fighting hunger and malnutrition that have reached demonstrated and sustainable impact.

Proposals for nominations presented by national, regional or global institutions should be submitted to FAO Representatives or to FAO Regional and Sub-regional Representatives, in countries with no accredited FAO Representative. FAO National, Regional and Sub-regional Representatives or UNDP Resident Representatives, can also submit nominations directly to the FAO Awards Secretariat.