Mentan SYL: Ekspor Produk Peternakan RI Harus Lampaui Malaysia dan Thailand

Indonesia`s Livestock Product Exports must be Exceeded Malaysia and Thailand

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Mentan SYL: Ekspor Produk Peternakan RI Harus Lampaui Malaysia dan Thailand
LEPAS EKSPOR: Mentan Syahrul Yasin Limpo [batik biru] menjawab pers usai pelepasan ekspor ke Jepang dan Timor Leste didampingi Dirjen PKH Kementan I Ketut Diarmita [batik kuning] Foto: Humas Kementan

Jakarta [B2B] - Komoditas pertanian Indonesia khususnya dari produk peternakan harus melampaui capaian Malaysia dan Thailand, yang menuntut dukungan seluruh pihak terkait dan para pemangku kepentingan untuk mendukung peningkatan kualitas dan kuantitas produksi komoditas peternakan.

Hal itu dikemukakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo [SYL] saat menyaksikan pelepasan ekspor 16 kontainer produk peternakan berupa ayam, griller dan pakan ayam di Jakarta, Minggu [24/11] didampingi Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan [PKH Kementan] I Ketut Diarmita dan Presiden Komisaris PT Charoen Phokphand Indonesia.

"Kami tidak bisa berjalan sendiri. Pemerintah butuh saudara-saudara untuk membangun pertanian. Masak kita kalah dari Malaysia atau Thailand. Kita harus lebih maju dari mereka," kata Mentan SYL dalam arahannya saat melepas ekspor produk peternakan ke Jepang dan Timor Leste.

Dia menambahkan, subsektor peternakan harus dikerjakan serius demi memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri dan pasar dunia. Keseriusan tersebut harus dibangun melalui kerja sama pemerintah dan semua pihak yang terlibat di sektor peternakan.

"Sesudah beternak, maka di ujung sana memang harus ada yang order. Ada yang harus masuk pusat produksi karena di sana ada industri seperti nugget. Saya merasa inilah tugas saya yang harus melibatkan semua pihak dalam membangun peternakan Indonesia," kata Mentan SYL.

Dia mengingatkan subsektor peternakan harus bekerja serius untuk memenuhi kebutuhan 267 juta penduduk dengan harga terjangkau tanpa mengabaikan peluang ekspor ke mancanegara.

"Kalau kita tidak serius maka pertambahan penduduk yang rata-rata tiga juta per tahun akan sulit dikejar. Inilah yang harus memicu adrenalin kita. Memicu semangat pejabat kita untuk bersama-sama membangun pertanian dan peternakan kita," kata SYL.

Total Ekspor
Presiden Komisaris PT Charoen Phokphand Indonesia [CPI] Hadi Gunawan mengatakan bahwa pelepasan ekspor tersebut melengkapi total ekspor produk peternakan yang dilakukan CPI sejak 2017 yang mencapai 200 kontainer.

"Hari ini kita menggenapkan 200 kontainer dari total ekspor kita selama tahun 2017. Sedangkan untuk ekspor 16 kontainer hari ini, nilai yang dihasilkan mencapai lebih Rp2,5 miliar," katanya.

Meski demikian, Gunawan mengaku kehadiran PT CPI selama 48 tahun tidak luput dari berbagai masalah dan krisis yang terus menempa. Namun dengan kerja keras dan upaya yang terus memiliki semangat, persoalan demi persoalan dapat diselesaikan.

"Sampai pada akhirnya kami mampu menjadi bagian dari perkembangan industri peternakan selama 48 tahun. Saat ini kami memliki 28 ribu karyawan. 11 ribu di antaranya merupakan karyawan tetap," katanya.

Gunawan menambahkan, PT CPI juga berkontribusi pada penyaluran dana corporate social responsibility (CSR) melalui kerja sama dengan berbagai lembaga berupa 300 beasiswa dan 3.578 anak asuh.

"Kemudian memberikan biaya kepada 2600 bakti guru. Kami berharap perusahan ini terus berkembang dan berkontribusi pada bangsa dan negara," tukasnya.

Jakarta [B2B] - Indonesian agricultural commodities especially of livestock products must exceed the achievements of Malaysia and Thailand, which demands the support of all parties and stakeholders to improve the quality and quantity of livestock commodity production, according to the Agriculture Minister Syahrul Yasin Limpo.