Presiden: Kebakaran Hutan Bisa Tuntas Asal Ada Kemauan

Indonesia`s Widodo Convinced the Forest Fires Can be Solved

Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Presiden: Kebakaran Hutan Bisa Tuntas Asal Ada Kemauan
Presiden RI Joko Widodo berdialog dengan petugas pemadam kebakaran hutan dari Kemenhut (Foto: setkab.go.id)

Jakarta (B2B) - Presiden RI Joko Widodo mempertanyakan begitu banyak organisasi yang terlibat dalam mengatasi kebakaran hutan, tapi kenapa tidak mampu menyelesaikan masalah kebakaran hutan.

“Ada yang salah tidak? Ada kemauan tidak? Itu saja kuncinya, mau tidak menyelesaikan masalah ini,” kata Jokowi saat memberikan briefing antisipasi kebakaran hutan di Desa Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Kalimantan Barat.

Presiden mengatakan begitu banyak organisasi yang terlibat untuk mengatasi kebakaran hutan. Ia menyebutkan, semua organisasi ada semuanya, dari Gubernur, Pangdam, TNI, Polda membawahi Porles sampai ke bawah, ditambah yang namanya Manggala Agni, ada polisi hutan. Jokowi mempertanyakan organisasi yang besar ini tidak bisa menyelesaikan masalah kebakaran hutan yang sudah terjadi bertahun-tahun. 

Kepala Negara mengaku malu dengan warga dunia yang lain karena kebakaran hutan yang terus terjadi di sini, yang seolah-olah memberi kesan dipelihara. Kita sendiri, lanjut Presiden Jokowi, juga sering lapangan terbang tidak bisa dipakai untuk turun maupun naik gara-gara asap. Negara yang lain juga kita asapi. Gas emisi juga menjadi kalkulasi dunia.

“Ada semua catatannya. Waktu di Asian Summit, APEC, G-20 dipaparkan. Kalau setiap tahun saya harus terima malu seperti itu saya tidak mau. Harus ada yang bertanggungjawab. Bekerja itu jelas, ada yang harus bertanggungjawab,” tegas Presiden Jokowi.

Untuk itu, Presiden Jokowi meminta semua pihak yang terlibat dalam pencegahan kebakaran hutan, agar api jangan dibiarkan sampai besar. Begitu ada titik langsung dikejar.

“Saya bekerja mengurusi api juga tidak sehari dua hari. Sudah di hutan pinus lebih sulit. Sebab itu saya mengerti. Saya berani ngomong karena saya mengerti,” ujar Jokowi.

Kepala Negara meyakini semua yang terlibat dalam pencegahan kebakaran hutan sudah tahu jurusnya seperti apa, kungfunya seperti apa.  “Jadi ini hanya masalah kemauan,” tukasnya.

Menurut Presiden Jokowi, begitu hujan ini sudah mulai hilang, masuk ke musim kemarau, ia akan melihat hariannya. Ia menyebutkan, beberapa daerah yang mendapatkan perhatiannya dalam pencegahan kebakaran hutan itu, yaitu di Kalimantan Barat, Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan, karena di daerah itu yang selalu mengkhawatirkan.

“Sekali lagi, saya minta tahun ini kita tidak mengulang lagi karena kebakaran yang menyebabkan persepsi, imej, masyarakat publik dunia, tetangga kita menjadi masalah gara-gara ini,” kata Presiden Jokowi .

Presiden smenyampaikan keyakinannya , jika kita punya kemauan bersama menyelesaikan masalah ini maka akan bisa diselesaikan. Menurut Presiden, masalah ini nampak di depan mata bukan sesuatu yang rumit dan sulit untuk dicari.

Tampak hadir dalam acara tersebut antara lain Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Sekretaris Kabinet Andi Wijayanto, dan anggota Dewan Pertimbangan Preside Sidarto Danusubroto, seperti dilansir setkab.go.id.

Jakarta (B2B) - Indonesian President Joko Widodo asks there are many organizations involved to overcome of forest fires but he wonder why the large organization cannot solve the problem of forest fires that have occurred for many years.

“Is there something wrong? There is a will or not? That’s just the key, unwilling or unable in resolving this problem,” Widodo asked while working visit to delivered a briefing to the anticipation of forest fires in Rasau Jaya Village, Kubu Raya District, West Kalimantan province on Tuesday.

Widodo said there are many organizations involved to overcome of forest fires. He mentioned that there are all organizations, from the governor, regional commander, Indonesian military, regional police, plus forest police.

Indonesian President admitted that he was embarrassed by the international community because of forest fires that continue to occur here, as if to give the impression maintained. Often that airport cannot be used for landing and takeoff because of the smoke. The smoke also affects other countries. Gas emissions, has also become the calculation of the world.

“All there are the records. When Asian Summit, APEC, G-20 presented. If every year I have to get embarrassed like that, I do not want to. There must be responsible. Work it should be clear, there must be responsible,” President Jokowi said.

To all parties involved in the prevention of forest fires, do not let it become a big fire. If there are hotspots and immediately pursued.

“I worked taking care of the fire is not one or two days. Moreover in the pine forest is more difficult. So I understand. I dare to speak because I understand. I am sure all those involved in the prevention of forest fires already know the tactics. So it’s just a matter of will,” he said.

President mentions, some areas are getting attention in the prevention of forest fires, i.e.: West Kalimantan, Riau, Jambi and South Sumatra, because in those areas are always worrying.

“Once again, I ask that this year will not happen again events such as last year, because of the fire led to the perception, image, people of the world, our neighbors, becomes a problem because of these fires,” President Jokowi said.

The President expressed his conviction, if we have the will together to resolve this problem it would be solved. According to the President, this issue appears in sight, so it is not something that is complicated and difficult to find.

Attending the event i.e. Minister of Environment and Forestry Siti Nurbaya, Andi Wijayanto Cabinet Secretary, and member of the Presidential Advisory Council (Wantimpres) Sidarto Danusubroto.