Asisten Rektor Unsud Ditangkap Diduga Korupsi
Assistant Rector in Indonesia Arrested on Charge of Corruption
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
 b.jpg)
Semarang (B2B) - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Tengah menahan tiga tersangka kasus dugaan korupsi paket peralatan laboratorium terpadu, pusat riset, dan pengembangan ilmu bidang pendidikan Universitas Jenderal Soedirman senilai Rp 10,3 miliar. Salah satu tersangka adalah pembantu Rektor II Unsoed, Eko Hariyanto.
"Ada tiga tersangka, atas nama Bondansari dosen fakultas Pertanian, Eko Hariyanto Pembantu Rektor II, dan Anjar Taruna Ari Sudewa Pembantu Dekan II Fakultas Peternakan," kata Asisten Intel (Asintel) Kejati Jateng, Yacob Hendrik di Kejati Jateng, Jl Pahlawan Semarang, Selasa (23/9/2014).
Yacob mengatakan modus yang dilakukan tersangka yaitu dengan memanipulasi anggaran APBN tahun 2010 yang semula Rp 28 miliar. Setelah dihitung, ternyata terdapat kerugian Rp 10,3 miliar.
"Modusnya memanipulasi anggaran. Kerugian mencapai lebih dari Rp 10 miliar," tandasnya.
Kasus tersebut dilaporkan ke polisi tahun 2011 lalu kemudian ditangani Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Jawa Tengah. Tiga tersangka hari ini dilimpahkan ke Kejati Jateng dan ditahan di Lapas Kedungpane Semarang.
"Ini tahap dua, pelimpahan. Penahanan dilakukan untuk memperlancar proses persidangan di Semarang dan mereka berdomisili Purwokerto," pungkas Yacob.
Selain menahan tiga tersangka, diamankan sejumlah berkas-berkas sebagai barang bukti. Ada pula uang Rp 440 juta yang diamankan. (Ant)
Semarang (B2B) - The high prosecution office of Central Java, Indonesia on Tuesday arrested Eko Haryanto an assistant rector of the University of Jenderal Soedirman, Purwokerto on charge of corruption.
Eko was charged with involvement in embezzling Rp10 billion fund belonging to the state-owned university.
Eko was arrested after the police investigators handed over his dossiers to the high prosecution office.
The high prosecution office also put in detention cell two other suspects in the same case assistant dean of economic faculty Anjar Taruna Ari Sudewa and dean of agriculture faculty Bondansari.
They are put in detention to make the process of court investigation easier it easier, Yacob Hendrik, a prosecutor of the High Prosecution office, said.
The three are charged with manipulating state budget fund for laboratory and research center equipment worth Rp28 billion of the university.
"Based on an audit the loss to the state is around Rp10 billion," Yacob said.
Police also handed over evidence in cash totaling Rp440 million confiscated form the suspects.
