75% Warga Jakarta Ditargetkan Ikuti Pilpres 2014
Jakarta Election Commission Targets 75 Percent Jakartans to Vote in Indonesian Presidential Race
Reporter : Roni Said
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Sekitar 75% warga DKI Jakarta yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) ditargetkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta diharapkan berpartisipasi Pemilu Presiden/Wakil Presiden (Pilpres) 9 Juli mendatang. Untuk mencapai target tersebut, KPU telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat, baik melalui pertemuan langsung maupun spanduk dan leaflet.
Ketua KPU DKI Jakarta, Sumarno mengatakan, target tersebut ditetapkan karena melihat antusias warga ibu kota dalam melaksanakan pesta demokrasi kali ini. Sosialisasi di setiap wilayah dengan agenda pertemuan langsung bersama masyarakat telah dilakukan.
"Targetnya bisa lebih besar dari Pemilu Legislatif (Pileg) 9 April kemarin. Optimisnya minimal 75 persen, tapi kalau bisa ya 80 persen," kata Sumarno, Sabtu (5/7).
Dikatakan Sumarno, warga Jakarta cukup kritis dan cerdas, sehingga diperkirakan angka golongan putih (golput) bisa ditekan. Banyak aspek yang mempengaruhi perilaku politik warga Jakarta. Terlebih kebanyakan orang sudah melek politik dengan kecanggihan teknologi yang ada.
Saat ini pihaknya tengah menyebar undangan kepada warga Jakarta yang tercatat sebagai (DPT). Penyebaran undangan ditargetkan rampung pada Minggu (6/7) besok. Bagi warga yang belum mendapatkan undangan, diharapkan lebih aktif untuk menanyakan kepada kelurahan atau melalui ketua RT dan RW.
Jakarta (B2B) - Jakarta General Election Commission (KPU) targets 75 percent of Jakartans listed in the fix voters list (DPT) to cast their votes in upcoming presidential election on July 9. To achieve the target, Jakarta KPU has done socializations to the residents through direct meetings as well as banners and leaflets installation.
“That target is set after seeing Jakartans’ enthusiasts in democracy party this year. The number is higher than last legislative election on April 9. We’re optimistic at least 75 percent. But if could, hopefully 80 percent,” stated Head of Jakarta KPU, Sumarno, Saturday (7/5).
According to him, Jakartans are already critical and clever enough, so the number of people not voting (golput) could be pressed. Moreover, there are many aspects that affect Jakartans’ political behavior, including awareness to technological sophistication.
At this time, Jakarta KPU has spread invitations to cast vote to Jakartans who are listed in DPT. For those of you who have not got the invitations, please go and ask it to RT/RW chiefs and urban village officials.
