Ujian Nasional Ditengarai Tertunda Akibat Permainan Bisnis
National Exam is Considered Delay Due to Business Interests
Reporter : Rizki Saleh
Editor : Heru S Winarno
Translator : Parulian Manalu
Jakarta (B2B) - Penundaan Ujian Nasional (UN) ditengarai sebagai bagian dari permainan bisnis yang akibatnya ditanggung siswa sekolah. Pasalnya, soal UN untuk Sumatera Barat dicetak di Ciawi, Bogor, Jawa Barat padahal bisa dicetak di Medan, misalnya, dalam kaitan otonomi daerah.
"Kok soal ujian untuk Sumatera Barat dicetak di Ciawi, Bogor? Kenapa sih tidak dicetak di kota-kota besar dalam kaitannya dengan otonomi daerah? Janganlah siswa sekolah yang dikorbankan demi kepentingan bisnis," kata politikus Partai PDI Perjuangan, Dedi ´Miing´ Gumilar kepada pers di Jakarta, Minggu (14/4).
Anggota Komisi X DPR RI ini menilai, penundaan UN karena alasan teknis seperti dikemukakan Menteri Pendidikan Mohammad Nuh tidak masuk akal.
Seharusnya, kata Dedi Gumilar, soal-soal untuk UN di wilayah Indonesia bagian tengah dapat dicetak di Makassar, Sulawesi Selatan dan untuk Sumatera dicetak di Medan, Sumatera Utara.
"Dari sisi teknis, saya menilai Menteri Pendidikan ini tidak cerdas. Secara geografis, Indonesia itu luas sekali," kata dia.
Jakarta (B2B) - Delay of National Examination (UN) is considered as part of the business interests that impact borne by the school students. Because, national examination to West Sumatra printed in Ciawi, Bogor, West Java, but should be printed in Medan, North Sumatra, in terms of regional autonomy.
"How about the exam for West Sumatra printed in Ciawi, Bogor? Why is not printed in large cities in relation to regional autonomy? School students should not be sacrificed for the sake of business," said PDI-P politician, Dedi ´Miing´ Gumilar to press in Jakarta, Sunday (14/4).
Members of the House of Representatives Commission X is considered, the delay due to technical reasons such as the national examination expressed Education Minister Mohammad Nuh unreasonable.
Supposedly, said Dedi Gumilar, the questions for the national examination in the central part of Indonesia can be print in Makassar, South Sulawesi and Sumatra to print in Medan, North Sumatra.
"From the technical side, I think the Minister of Education is not smart. Geographically, Indonesia is immense," he said.
