Abraham Yakin Ada Hakim Mahkamah Konstitusi Terlibat Suap

Samad is Quite Sure Other Constitutional Court Justice Involved

Reporter : Rusdi Kamal
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Abraham Yakin Ada Hakim Mahkamah Konstitusi Terlibat Suap
Ketua KPK Abraham Samad (Foto: liputan6.com)

Jakarta (B2B) - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mengatakan, saat ini tim penyidik KPK sedang mengembangkan penyidikan dugaan suap yang melibatkan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar lebih luas, karena dugaan suap ini dilakukan bersama-sama.

"Kami tak akan berhenti pada Ketua MK saja," kata Abraham kepada wartawan usai mengikuti upacara HUT TNI ke-68 di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Sabtu, 5 Oktober 2013.

Menurut dia, KPK harus mencoba melihat ada-tidaknya keterlibatan hakim konstitusi lain dalam dugaan suap ini. Secara pribadi, Abraham yakin masih ada hakim di MK yang bersekongkol dengan Akil Mochtar.

Saat disinggung rencana KPK untuk memanggil dan memeriksa rekan Akil dalam sidang gugatan pemilukada Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Abraham malah menjawab diplomatis. "Semua akan dipanggil jika memang dibutuhkan keterangannya," ujarnya.

Rabu, 2 Oktober, KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar dan seorang politikus Partai Golkar, Chairun Nisa. Dari tangan mereka, KPK menyita barang bukti uang senilai Rp 3 miliar. Selain dua orang tersebut, ada juga Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Hambit Bintih; dan dua pengusaha.

Jakarta (B2B) - The Chief of Corruption Eradication Commission (KPK) Abraham Samad said the investigating officers are currently developing investigations on bribe allegation that involves Constitutional Court (MK) Chief Justice Akil Mochtar. KPK suspect the bribery was conducted collectively.

"We will not stop at the Chief Justice," Samad said to reporters after attended a ceremony 68th anniversary of the military at Halim Perdana Kusuma airport in East Jakarta, Saturday (5/10).

According to Samad, KPK must try to see through whether other constitutional judges are involved in the bribery. Personally, Samad is quite sure there are other constitutional court justices involved.

When being asked about KPK´s plan to summon and investigate Akil´s accomplices at the disputes over the election of Gunung Mas regent in Central Kalimantan and Lebak regent in Banten, Abraham said: "All will be summoned when their statements are needed."

On Wednesday, Former chief justice Akil Mochtar was arrested and named a suspect by KPK investigators after allegedly received a bribe from Golkar politician Chairun Nisa. KPK seized Rp3 billion cash in the raid. Two others, the bribers were Gunung Mas Regent Hambit Bintih and Cornelis Nalau, a businessman. The latter suspects were caught in a hotel.