Caleg Nepotisme, Dorong Meningkatnya Jumlah Golput
Nepotism MPs Candidates, Increasing the Number of Voters Reject General Election
Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya alias 'Golongan Putih' diperkirakan akan meningkat pada Pemilu 2014, lantaran rakyat kecewa pada praktik nepotisme meningkat seperti tercantum dalam daftar calon legislatif sementara yang masuk ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum memperkirakan akibat ekspektasi rakyat yang begitu tinggi dan radar politik yang makin tajam menjadi ujian bagi partai politik dan calon anggota legislatif.
"Harus diantisipasi oleh stakeholder Pemilu 2014 adalah kemungkinan meningkatnya apatisme rakyat terhadap partai politik. Dampaknya dapat menambah jumlah pemilih yang memutuskan untuk golput," kata Anas di Jakarta, Sabtu (4/5).
Anas merujuk pada rendahnya partisipasi rakyat dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di sejumlah daerah. "Gejala itu bisa jadi muncul di Pemilu 2014, baik pemilihan legislatif maupun pemilihan presiden."
Apabila partisipasi pemilih menurun, kata Anas, harapan dan kepercayaan rakyat terhadap Pemilu sebagai sarana rekrutmen kepemimpinan akan merosot.
"Saya menduga penyusunan calon legislatif yang jauh dari keinginan rakyat akan menambah jumlah golput," tambah Anas.
Jakarta (B2B) - The number of voters who refuse to participate general election, aka 'White Group' is expected to increase in the 2014 election. People's disappointed in improving practice nepotism, which is reflected in provisional list of MP candidates to the General Elections Commission (KPU).
Former Commissioner of the General Elections Commission (KPU) and former Democratic Party chairman, Anas Urbaningrum estimates due to the people's expectations are so high, and politically sensitive radar to test for political parties and legislative candidates.
"It is anticipated by the 2014 election stakeholders, increasing people's apathy towards political parties. Impact, will increase the number of voters refuse to vote," said Anas in Jakarta, Saturday (4/5).
Anas Urbaningrum referring to the lack of people's participation in local elections in several areas. "This phenomenon could appear in the 2014 elections, both legislative and presidential elections."
If the declining voter participation, said Anas, expectations and people's trust in the leadership election as a place of recruitment will decline.
"I guess composition of MP candidates did not appropriate the people's will, would increase the number of non-voters," Anas added.
