Hipmi Apresiasi Kebijakan Presiden Jokowi Cabut 3.143 Perda Bermasalah

Indonesian Young Entrepreneurs Association Appreciates President Widodo Cancels 3,143 Regional Regulations

Reporter : Gatot Priyantono
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Novita Cahyadi


Hipmi Apresiasi Kebijakan Presiden Jokowi Cabut 3.143 Perda Bermasalah
Ketua Umum Hipmi, Bahlil Lahadalia (kanan) Foto: istimewa

Jakarta (B2B) - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) mengapresiasi kebijakan Presiden RI Joko Widodo mencabut 3.143 peraturan daerah (Perda) yang bermasalah, yang dinilai sebagai langkah berani dan semestinya sudah harus dilakukan sejak pemerintahan sebelumnya.

Ketua Umum Hipmi, Bahlil Lahadalia mengatakan Presiden Jokowi kembali menegakkan kedaulatan politik kenegaraan, negara wajib menjamin tidak ada aturan-aturan di daerah yang menghambat pertumbuhan dan pemerataan ekonomi, peluang investasi, dan menghambat pembangunan nasional.

"Ini langkah berani dari Presiden dan beliau menunjukkan negara berdaulat di semua wilayah NKRI, karena NKRI tidak hanya mencakup geografis dan keamanan tapi juga dari aspek hukum, politik dan perekonomian," kata Bahlil Lahadalia melalui pernyataan tertulis yang diterima B2B pada Rabu.

Menurutnya, Perda bermasalah yang melawan arus konstitusi tersebut juga tidak memperkuat daya saing nasional dan seharusnya sudah dilakukan oleh rezim pemerintahan sebelumnya.

“Kalau ingin maju cepat jangan ada daerah yang seenaknya membuat Perda yang tidak produktif. Sebenarnya, sudah sejak lama harus dicabut tapi baru Presiden Jokowi yang punya nyali membatalkan Perda bermasalah," katanya lagi.

Jakarta (B2B) - Indonesian Young Entrepreneurs Association (Hipmi) appreciates the policy of President Joko Widodo which cancels 3,143 problematic regional regulations, which was considered as courageous step and should be done since the previous administration, according to head of the Hipmi.

Chairman of the Hipmi, Bahlil Lahadalia said President Widodo restore political sovereignty states are obliged to ensure there are no regulations that impede economic growth, investment opportunities, and impede national development.

"It´s courageous step President Widodo and he managed to show the sovereign nations in Indonesia, because the state is not just a matter of geographic and security but also the legal aspects, political and economic," Lahadalia said through the written statement.

According to him, regional regulations that against the constitution would weaken the nation´s competitiveness, and should be canceled by the previous regime.

"Local governments do not create rules that are not productive, and should have been canceled long ago but only the President Widodo had the guts," he said again.