REI Ingatkan Pengembang untuk Tahan Proyek Baru
REI Request Indonesia`s Property Company to Hold New Projects
Reporter : Gatot Priyantono
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
 b.jpg)
Jakarta (B2B) - Organisasi Real Estate Indonesia (REI) meminta perusahaan properti di Indonesia untuk menahan investasi pada proyek-proyek baru di semester II tahun ini, menyusul tren pelemahan rupiah terhadap mata uang asing khususnya dolar Amerika Serikat.
Ketua Badan Pertimbangan Organisasi REI, Teguh F Satria mengingatkan para pengembang perlu waspada karena pelemahan rupiah ini akan mendorong sentimen negatif konsumen properti di tahun ini.
"Saat ini rupiah tidak hanya terdepresiasi dari dolar Amerika Serikat (AS), tetapi juga dengan mata uang asing lain," kata Teguh F Satria.
Dia menambahkan, kondisi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga negara Asia lainnya seperti India. Rupiah juga terdepresiasi terhadap poundsterling, euro, dan dolar Australia, sehingga harus diwaspadai oleh pengembang di tanah air.
Jakarta (B2B) - Real Estate Indonesia (REI) requested Indonesia’s property companies to hold investments in new projects by the second semester of this year, following rupiah depreciation trend against foreign currencies particularly US dollar.
Chairperson of Advisory Board at Real Estate Indonesia (REI) Teguh F Satria stated developers need to be aware since plummeting rupiah will raise negative sentiments amid property consumers this year.
"Now rupiah is not only depreciated against US dollar but also other foreign currencies, including pound sterling, euro and Australian dollar," Teguh F Satria said.
He added, this condition also occurred in other Asia countries such as India.
