Rekam Jejak Calon Menteri Diserahkan KPK pada Jokowi
Indonesia Anti-graft Comm. Hands Over Track Records of Ministers` Candidates to Widodo
Reporter : Rusdi Kamal
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Rekam jejak nama-nama calon menteri kabinet Jokowi-JK telah diserahkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada presiden terpilih Joko Widodo.
"Jadi benar tadi Pak Jokowi bertemu dengan pimpinan KPK pada pukul 20.30-21.15 WIB di kantor KPK," kata Juru Bicara KPK Johan Budi saat dihubungi Minggu malam di Jakarta.
Menurut Johan, ada empat orang pimpinan KPK yang menemui Jokowi. "Ada Pak Abraham Samad, Pak Adnan Pandu Praja, Pak Zulkarnain dan Pak Bambang Widjojanto, tanpa Pak Busyro Muqoddas," tambah Johan.
Johan menambahkan bahwa pimpinan hanya bertemu dengan Jokowi tanpa didampingi tim transisi Jokowi. "Memang hanya Jokowi sendiri, karena nama-nama itu langsung diserahkan ke Jokowi," jelas Johan.
Ada dua agenda yang dibahas dalam pertemuan tersebut. "Agenda pertama adalah membahas nama-nama menteri yang dikirimkan oleh Jokowi untuk ditelusuri rekam jejaknya tersebut, dan agenda kedua mengenai pemberantasan korupsi pada masa pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla," ungkap Johan.
Namun Johan tidak menyampaikan penilaian KPK mengenai nama-nama tersebut. "KPK hanya memberikan 'track record' (rekam jejak,red)tapi apakah nanti nama-nama tersebut terpilih atau tidak sepenuhnya merupakan kewenangan Pak Jokowi," tegas Johan.
Pada Jumat (17/10) Ketua dan Deputi Tim Transisi Jokowi-Jusuf Kalla Rini Mariani Soemarno dan Hasto Kristiyanto menyerahkan nama-nama calon menteri ke KPK untuk diteliti rekam jejaknya. Namun keduanya mengaku tidak tahu isi nama-nama para calon menteri dan berapa jumlahnya.
Atas permintaan tersebut, Abraham Samad menyatakan hanya akan menyampaikan hasil rekam jejak kepada Jokowi.
"Kita tidak akan menyampaikan kepada orang-orang yang bukan di luar presiden. (Bahkan) wakil presiden, tim transisi, kita tidak akan memberitahukan. Kita hanya ingin memberi tahu tentang 'track record' calon menteri itu kepada Jokowi," ungkap Abraham pada Jumat (17/10).
Jakarta (B2B) - Indonesian Anti-graft Commission (KPK) has submitted the results of the track record of ministerial candidates to president-elect Joko Widodo (Jokowi).
"It was true that Jokowi met with KPK leaders at 20:30 to 21:15 p.m. local time at the KPKs office," KPK spokesman Johan Budi said here on Sunday evening.
According to Johan, there were four people of KPK leaders who met with Jokowi.
"There were Abraham Samad, Adnan Pandu Praja, Zulkarnain and Bambang Widjojanto, without without Busyro Muqoddas," Johan said.
Johan remarked that the leaders met with Jokowi without his transition team.
"Jokowi was alone at that time, because the names were immediately handed over to Jokowi," said Johan.
During the meeting, they discussed two agendas.
"The first was to discuss and review the track record of the ministerial candidates and the second agenda was about the planned corruption eradication programs during the Jokowi-JKs government," Johan noted.
However, Johan did not convey the commissions assessment of those names. "KPK only provides track record but whether the names are chosen or not it is up to Jokowi," he affirmed.
On Friday (October 17) Chairman and Deputy of the transition team Rini Mariani Soemarno and Hasto Kristiyanto submitted the names of ministerial candidates to the anti-graft body for track record investigation.
But they claimed that they did not know the contents of the names of the ministerial candidates.
"We are not going to tell about the names to vice president, transition team, and others. We just want to convey reports on the candidates track records to Jokowi," Samad said.
