Wagub Ahok Tolak Rancangan 4 Jalur Tol Dalam Kota

Ahok Rejects Design of 4 Inner Toll Roads

Reporter : Roni Said
Editor : Hari Utomo
Translator : Intan Permata Sari


Wagub Ahok Tolak Rancangan 4 Jalur Tol Dalam Kota
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Foto: kompasiana.com)

Jakarta (B2B) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menolak empat dari enam ruas jalan tol dalam kota yang masih dalam ajuan rencana. Dua ruas lainnya akan dikaji terlebih dahulu.

"Kalau menolak semua secara membabi buta kami juga enggak bisa," kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Senin.

Dua jalur itu adalah Semanan-Sunter dan Sunter-Bekasi yang disebut Basuki bisa diintegrasikan menuju Tanjung Priok.

Basuki yang akrab disapa Ahok ini menambahkan, kalaupun jalan tersebut masuk tol dalam kota, jalur tersebut bisa direklamasi.

Perluasan Tanjung Priok ini bisa digunakan sehingga kendaraan untuk distribusi hasil industri dari Banten dan Jawa Barat tidak perlu lagi masuk tol dalam kota.

Menurutnya, perluasan rasio jalan bukan solusi untuk mengurai kemacetan yang menjadi momok warga Jakarta, sebaliknya dengan memaksimalkan angkutan massal.

"Yang penting, angkutan umum dan harga transportasi umum tidak lebih dari 10 persen pendapatan orang," katanya.

Jakarta (B2B) - Deputy Governor of DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama rejects four out of six designs of inner toll toads proposed. The other two roads will be discussed first.

“We just cannot reject them at all,” he said in the Town Hall on Monday.

The two roads are Semanan-Sunter and Sunter-Bekasi which he considers as capable to be integrated to Tanjung Priok.

Basuki, popularly known as Ahok, added that if it is an inner toll road, it can be reclaimed.

The expansion of Tanjung Priok area can be used by vehicles to distribute industrial products from Banten and West Java and they no longer need to pass inner toll road.

He argued that road expansion is not a solution to dissolve traffic jam, a concern for Jakarta residents. Instead, making the best out of public transportation is the answer.

“The point is that public transportation and its fare is not more than 10% of people’s income,” he said.