Jakarta (B2B) - Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI) memperkirakan pasar properti pada 2013 masih akan tumbuh positif, meskipun dalam segmen tertentu, pertumbuhannya cenderung melambat. Misalnya penjualan rumah yang diperkirakan akan meningkat 20 persen dibandingkan tahun ini. REI mengatakan bahwa penjualan rumah pada 2012 akan melebihi target awal 400.000 unit.

Ketua REI, Setyo Maharso mengatakan pertumbuhan penjualan didorong oleh optimisme pengembang karena permintaan rumah terus meningkat setiap tahun. Pertumbuhan ekonomi yang stabil nasional dan daya beli yang lebih tinggi juga mendorong permintaan rumah naik.

Namun ia memperingatkan, bahwa pertumbuhan pasar properti diproyeksikan akan melemah dibandingkan dengan paruh kedua  2013 sebagai dampak dari siklus lima tahun di sektor properti. Selain itu, dengan pasar properti tahun depan akan menghadapi beberapa masalah seperti regulasi pembatasan, suku bunga tinggi dan infrastruktur yang buruk.

Setelah krisis global pada 1998, kata Setyo, pasar properti di Indonesia adalah melambung pada 2006, tetapi kemudian menurun pada 2008 karena dampak dari krisis ekonomi dunia. Dengan mengacu pada tahun itu, siklus lima tahun perlambatan pasar akan terjadi pada tahun 2013.

"Permintaan akan sedikit menurun, itu bukan karena pada 2014 akan ada pemilihan presiden dan legislatif, namun karena siklus alami dari lima tahun di mana pasar mengalami koreksi lebih lanjut untuk kembali tumbuh," katanya.