Presiden SBY ke Denpasar, Hadiri Bali Democracy Forum
Presiden Yudhoyono to Denpasar, Attend Bali Democracy Forum
Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan meninggalkan Jakarta menuju Denpasar pada Rabu sore (6/11) untuk kunjungan kerja tiga hari guna menghadiri Bali Democracy Forum ke-pada 6-8 November 2013 di Bali.
Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri, AM Fachir, mengatakan bahwa Bali Democracy Forum akan mengusung tema Konsolidasi Demokrasi di Masyarakat Pluralistik.
Dia menegaskan bahwa tema itu sangat relevan karena demokrasi belum berjalan baik di banyak negara yang memiliki masyarakat yang majemuk.
Bali Democracy Forum kali ini antara lain dihadiri Presiden Yudhoyono, Presiden Timor Leste Taur Matan Ruak, Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei, perwakilan dari 53 negara Asia-Pasifik, dan sejumlah pengamat internasional di kedua kawasan tersebut.
Fachir mengatakan bahwa selama diskusi, perkembangan demokrasi di sejumlah negara di Timur Tengah dan Afrika juga akan menjadi topik bahasan.
Ia mengatakan negara-negara peserta akan membahas perkembangan demokrasi di berbagai negara, khususnya mengamati perkembangan demokrasi di Suriah dan Mesir.
Menurut dia, ada tiga prinsip yang dapat ditawarkan oleh Bali Democracy Forum kepada negara-negara peserta, termasuk demokrasi yang dapat menjadi fondasi suatu bangsa, tetapi harus tumbuh dari kemauan sendiri.
Kedua, demokrasi harus mendorong pluralisme sementara, ketiga, harus inklusif, katanya.
"Mengenai bagaimana negara-negara akan menerapkan prinsip-prinsip ini, hal itu akan menjadi keputusan sendiri, karena orang luar tidak bisa memaksa perubahan pada mereka," katanya.
Wakil Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Brunei Darussalam dan ASEAN, Colin Crooks, mengatakan forum ini adalah contoh yang baik tentang bagaimana Indonesia dapat memainkan peran yang lebih besar pada diplomatik internasional berkaitan dengan perkembangan demokrasi.
Dia mengatakan Indonesia bisa mendukung sejumlah negara di Asia dan dunia untuk menegakkan nilai-nilai demokrasi.
"Kami mendukung Indonesia dalam diskusi tentang demokrasi. Kita melihat BDF positif, bukan sebagai acara media untuk mencapai kepentingan bilateral, tetapi sebagai forum dialog bagi perkembangan demokrasi," katanya.
Jakarta (B2B) - President Susilo Bambang Yudhoyono is scheduled to leave Jakarta for Denpasar on Wednesday afternoon for a three-day working visit to attend the 6th Bali Democracy Forum from Nov 6-8, 2013 in Bali.
The Director General of Information and Public Diplomacy at the Ministry of Foreign Affairs, AM Fachir, said in Denpasar on Monday that the Bali Democracy Forum is themed Consolidated Democracy in Pluralistic Society.
He noted that the theme was relevant because democracy is not yet well established in many countries which have pluralistic society.
To be present in the Bali Democracy Forum this time are among others President Yudhoyono, Timor Leste President Taur Matan Ruak, Sultan of Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, representatives from 53 Asia-Pacific countries, and a number of international observers outside the region.
Fachir said that during the discussion, the development of democracy in a number of countries in the Middle East and Africa would also be touched upon.
He said participating countries would discuss the evolving of democracy in various countries, in view of democratic movements in Syria and Egypt.
According to him, there are three principles that could be offered by the Bali Democracy Forum to the participating countries, including that democracy can be the foundation of a nation, but it must grow out of its own will.
Secondly, democracy must promote pluralism while, thirdly, it must be inclusive, he said.
"Regarding how countries would implement these principles, it would be their own decisions, since outsiders could not force changes on them," he said.
The deputy ambassador of the European Union for Indonesia, Brunei Darussalam and ASEAN, Colin Crooks, meanwhile, said the forum was a good example of how Indonesia could play a larger role at international diplomatic levels with regard to the development of democracy.
He said Indonesia might support a number of countries in Asia and the world to uphold democratic values.
"We are supporting Indonesia in discussions about democracy. We see BDF positively, not as a media event for achieving bilateral interests, but as a dialog forum for the development of democracy," he said.
