Teknokrat jadi Pertimbangan Utama Jokowi Pilih Menteri
Indonesia`s President-elect Widodo Looks to Technocrats for Cabinet
Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Presiden terpilih Joko Widodo menegaskan bahwa lebih dari separuh anggota kabinetnya berasal dari kalangan profesional atau teknokrat, seperti menteri keuangan, menteri energi dan sumber daya mineral (ESDM), dan menteri BUMN.
Jokowi, yang memenangkan Pilpres pada 9 Juli 2014 akan menjabat Presiden RI pada 20 Oktober, dan berjanji akan menjalankan pemerintahan yang didukung para teknokrat, setelah para presiden pasca Soeharto 'dibelenggu' kewajiban mengangkat menteri dari partai politik pendukung pemerintah.
"Hal terpenting adalah bahwa kita ingin membangun kabinet yang kuat," kata Widodo kepada pers di Jakarta, Senin malam seperti dilansir MailOnline.
Ia mengatakan dari 34 posisi menteri, 18 menteri berasal dari para profesional dan sisanya dari profesional di partai politik.
Andi Wijajanto, anggota Tim Transisi Jokowi-JK menegaskan bahwa seorang menteri bisa saja "dari partai politik tetapi mereka harus menguasai bidangnya."
Jokowi tidak menyebutkan nama para menterinya kelak. Dia akan mengumumkan nama-nama di kabinetnya pada awal Oktober.
Menjelang akhir masa jabatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jokowi berupaya menolak tawar-menawar posisi menteri dengan dukungan politik dari beberapa partai politik, seperti yang ditempuh SBY untuk mengamankan kebijakan pemerintah di parlemen.
Jakarta (B2B) - Indonesia's president-elect Joko Widodo said on Monday just over half of the members of his cabinet will be technocrats, including the ministers of finance, energy and state-owned enterprises.
Widodo, who won a July election and will take office on Oct. 20, has promised a technocratic government in a country with a long tradition of ministers being appointed for political reasons.
"What is most important is that we want to build a strong cabinet," Widodo told a news conference in Jakarta.
He said of the 34 ministerial positions, 18 would be filled by professionals while the rest would be "party professionals".
Andi Wijajanto, an adviser to Widodo, told Reuters that meant ministers could be "from political parties but they must be experts in that field".
Widodo did not name any cabinet ministers. He is expected to announce his team in early October.
In a departure from outgoing president Susilo Bambang Yudhoyono's unwieldy coalition-building, Widodo has tried to avoid cutting deals with political parties in exchange for support but he faces pressure from within his camp to share out power.
