Ruhut jadi Saksi Dugaan Gratifikasi Anas Urbaningrum

Sitompul as a Witness to Gratification Allegation against Anas Urbaningrum

Reporter : Rusdi Kamal
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Ruhut jadi Saksi Dugaan Gratifikasi Anas Urbaningrum
Ruhut Sitompul (Foto: poskotakaltim.com)

Jakarta (B2B) - Ruhut Sitompul, politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), untuk menjadi saksi dugaan korupsi dan gratifikasi proyek Hambalang, dengan tersangka Anas Urbaningrum pada Kamis (14/11).

Sebelumnya, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Nazaruddin mengungkapkan pada Kongres Partai Demokrat 2010, Anas tak hanya membagikan BlackBerry, tapi juga uang sebesar Rp20 juta dan US$3 ribu hingga US$5 ribu untuk satu dewan perwakilan cabang.

"Kaitan ada bagi-bagi angpau, bagi-bagi duit, aku enggak pernah melihat, tapi aku cium ada aroma itu. Bicara hukum kan tidak bisa katanya tapi fakta dan bukti," kata Ruhut.

Meski mendengar ada kabar bagi-bagi uang, Ruhut mengaku tak melakukan klarifikasi terhadap kabar tersebut. Ruhut mengaku sungkan untuk mengkonfrontasi orang-orang yang terkait dengan kabar tersebut.

Selain memanggil Ruhut, KPK juga memeriksa empat ketua cabang Partai Demokrat sebagai saksi hari ini. Mereka adalah Bintoro dari Pekalongan, Winanto (Pemalang), Helmy Tumurdi (Jepara), serta Sutirto (Grobogan).

Jakarta (B2B) - Democrat politician Ruhut Sitompul has visited the Corruption Eradication Commission (KPK) as a witness to gratification allegation in Hambalang case against Anas Urbaningrum.

Former treasurer at Democrat Party M. Nazaruddin has previously mentioned that in Democrat Congress 2010, Anas has not only distributed Blackberry phones but also cash in the amount of Rp20 million to US$5,000 to each head of representative.

Ruhut said: "As for money distribution, I have never seen such. I did sense such event, but speaking legally will not suffice without facts and proofs."

Despite hearing rumors of money distribution, Ruhut claimed to have not clarified such rumor since he was reluctant to confront the people.

KPK has also summoned other Democrat men: Bintoro from Pekalongan, Winanto from Pemalang, Helmy Tumurdi from Jepara and Sutirto from Grobogan.