Korupsi jadi Momok, KPK Luncurkan Kampanye via Radio Streaming
Scourge of Corruption, KPK Launched a Campaign via Radio Streaming
Reporter : Rusdi Kamal
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanfaatkan radio streaming guna membangun sistem antikorupsi di tingkat masyarakat.
"Jumlah penegak hukum lebih sedikit dari orang yang melakukan korupsi. Jika sistem tidak dibenahi, koruptor akan berkembang makin cepat," kata pimpinan KPK Bambang Widjojanto di sela-sela peluncuran dan sosialisasi radio streaming "KanalKPK" di sekitar Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu.
KPK, menurut dia, menilai satu-satunya langkah yang tepat untuk membangun sistem antikorupsi yang kuat hanya melalui masyarakat. Dengan demikian, sistem antikorupsi yang akan terbentuk di tengah masyarakat nantinya akan optimal dalam mencegah terjadinya korupsi.
"Ini era komunikasi, maka KPK harus bisa berkomunikasi dengan seluruh rakyat Indonesia. Media memang menyiarkan tetapi ada bagian yang belum tersentuh dan KPK yang nanti akan bertugas menyentuhnya," ujar Bambang.
Siaran radio streaming "KanalKPK" di www.kpk.go.id, saat ini baru mengudara beberapa jam dan kemungkinan di tahun depan siaran akan diperpanjang. Tidak menutup kemungkinan, komisi antikorupsi juga akan melakukan siaran televisi streaming.
KPK saat ini bekerja sama dengan RRI untuk merelai siaran radio streaming "KanalKPK" selama satu jam di salah satu channel-nya. Komisi ini juga akan bekerja sama dengan radio-radio daerah untuk dapat makin luas menjangkau masyarakat di penjuru Indonesia.
Sebelumnya, pimpinan KPK Adnan Pandu Praja mengatakan bahwa "KanalKPK" menjadi wadah bagi masyarakat untuk bebas melaporkan tindakan-tindakan koruptif yang ada di sekitar masyarakat. Media ini akan lebih cepat digunakan untuk dapat melaporkan tindakan koruptif tersebut.
"Masyarakat bebas melaporkan korupsi di sini. Laporkan pada semua, beritakan ke media massa agar semua terbongkar," ujar dia.
Jakarta (B2B) -Corruption Eradication Commission (KPK) set up a radio streaming service to build an anti-corruption system at a community level.
"The number of law enforcement personnel is smaller than the number of those who corrupt. So, if the anti-corruption system is not improved their number could further increase," the Corruption Eradication Commission (KPK)`s Deputy Chairman Bambang Widjojanto said on the sidelines of the launching of "KanalKPK" radio streaming service here on Sunday.
KPK, he said, views that the only way to build a strong anti-corruption system is through the people. That way, he added, the system that would develop later could optimally prevent corruption.
"Now is an communication era and so KPK must be able to communicate with all people of Indonesia. Media indeed conduct broadcasting but they have not covered it wholly and so KPK would cover the void," he said.
He said although the "KanalKPK" in www.kpk.go.id now would only be in the air for a few hours next year it would be further extended. It is also not impossible that KPK would later also open a television streaming, he added.
KPK is now cooperating with state-owned radio station RRI to relay its "KanalKPK" radio streaming service for an hour a day but later it will also cooperate with other radio stations in the regions so that the service would cover all people across Indonesia, Bambang said.
Another KPK deputy Adnan Pandu Praja earlier said that KanalKPK would serve as a forum for people to report corruption cases they find around them. This service will be a faster means of reporting corruption cases, he said.
"People may freely report corruption cases here. Report them to all, to mass media so that they will all be uncovered," he said.
