Bloomberg, Saham Kapitalisasi Terbesar Mayoritas Likuid

Bloomberg, Large Cap Stocks have Liquid Transaction

Reporter : Gatot Priyantono
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Bloomberg, Saham Kapitalisasi Terbesar Mayoritas Likuid
Foto: ilmu-investasi.com

 

Jakarta (B2B) - Sembilan dari 10 saham dengan kapitalisasi terbesar yang ditransaksikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) tergolong likuid. Mayoritas saham-saham berkapitalisasi terbesar banyak ditransaksikan investor karena jumlah saham yang beredar di publik (floating share) cukup besar dan menjadi penopang kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Berdasarkan data Bloomberg per 1 Mei 2013, sebanyak 10 besar emiten berkapitalisasi terbesar yaitu PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang nilai kapitalisasi pasarnya Rp369,49 triliun, disusul PT Astra International Tbk (ASII) Rp297,55 triliun, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp265,04 triliun, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp246,17 triliun.

Kemudian, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan kapitalisasi pasar Rp238,06 triliun, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp237,89 triliun, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp196,09 triliun, PT BNI Tbk (BBNI) Rp103,5 triliun, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Rp96,20 triliun, dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Rp64,97 triliun.

 

 

Jakarta (B2B) - Nine out of the 10 stocks with the largest capitalization that are traded in the Indonesia Stock Exchange (IDX) are liquid. Investors most often transact these large cap stocks due to the large floating shares. These stocks also support the rally of the Jakarta Composite Index (JCI).

Based on data from Bloomberg on May 1, 2013, the 10 issuers with the largest capitalization are PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) with market capitalization value of Rp369.49 trillion (US$ 38.06 billion), PT Astra International Tbk (ASII) with Rp297.55 trillion, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) with Rp265.04 trillion and PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) with Rp246.17 trillion.

Then, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) with a market capitalization of Rp238, 06 trillion, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp237, 89 trillion, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp196, 09 trillion, PT BNI Tbk (BBNI) Rp103, 5 trillion, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Rp96, 20 trillion, and PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Rp64, 97 trillion.