Jokowi - JK Tampil Percaya Diri, Prabowo-Hatta Kerap Bingung
Prabowo-Hatta at Loss, Jokowi-Kalla in Command
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
Jakarta (B2B) - Calon presiden Joko "Jokowi" Widodo pada debat terakhir Capres dan Cawapres pada Sabtu malam berbicara seperti layaknya seorang presiden yang siap untuk memimpin bangsa Indonesia, menjelang Pemilihan Presiden pada 9 Juli mendatang.
Calon wakil presidennya, Jusuf Kalla, juga menunjukkan perannya sebagai wakil presiden yang efektif untuk membantu presiden Indonesia mendatang dalam melaksanakan visi dan misi serta memenuhi harapan masyarakat Indonesia, seperti dilansir AsiaOne.
Sementara itu, Prabowo Subianto sering bingung dan itu sangat jelas bahwa ia berjuang untuk mengendalikan amarahnya, terutama ketika ia terpojok dengan pertanyaan-pertanyaan dari Jokowi dan Kalla. Calon wakil presidennya, Hatta Rajasa, bahkan mengajukan pertanyaan dengan maksud mempermalukan Jokowi tapi malahan menjadi bumerang kepada dirinya.
"Begitu begitu banyak ide, visi dan misi, tapi mereka tidak melaksanakannya. Membuat begitu banyak janji, tapi tidak ada realisasinya. Jangan hanya fokus pada membuat perencanaan, pikirkan implementasinya," jawab Jokowi ketika Prabowo menekannya untuk menjawab pertanyaannya pada rencana pencetakan sawah baru untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Menanggapi pertanyaan dari moderator pada perlindungan lingkungan, Gubernur DKI Jakarta non-aktif menekankan bahwa rakyat sedang menunggu pemerintah yang mengambil tindakan, bukan hanya mengeluarkan program normatif dan rencana pengembangan.
"Kita tidak bisa lagi hanya mengeluarkan teori. Jangan hanya bicara bombastis, kekurangan utama kita saat ini adalah realisasi, kita sudah membuat begitu banyak rencana. Yang penting adalah penerapan [rencana dan program]," kata Jokowi.
Jakarta - Presidential candidate Joko "Jokowi" Widodo on Saturday evening spoke like a man who was prepared to lead the nation should he come out victorious in the July 9 presidential election.
His running mate, Jusuf Kalla, also demonstrated his role as an effective deputy to assist the leader in executing his vision and facing the public.
Meanwhile, Prabowo Subianto was often at a loss and it was very clear that he was struggling to control his temper, especially when he was cornered with questions from Jokowi and Kalla. His running mate, Hatta Rajasa, even posed a question with the intent of embarrassing Jokowi that backfired on him.
"We have so many ideas, visions and missions, but they were not implemented. We have made so many promises, but there was no realization. Do not just focus on making plans, think of implementation," Jokowi answered when Prabowo pressured him to answer his question on the need to massively expand rice fields.
In response to a question from the moderator on environmental protection, the non-active Jakarta governor emphasized that people were waiting for a government that took action, not one that only issued normative and development programs.
"We can no longer just spout theories. Do not just be bombastic, our shortcoming now is in realization, we already made so many plans. The important thing is to implement [the plans and programs]," said Jokowi.
