Hayono Isman Akui Elektabilitas Demokrat Terus Melorot
Hayono Isman Nods to Decreasing Democrat`s Electability Rate
Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Intan Permata Sari
Jakarta (B2B) - Rentetan kasus yang menimpa Demokrat memberikan pengaruh kurang baik terhadap elektabilitas partai. Tak hanya tingkat keterpilihan, citra partai Demokrat pun disebutnya menjadi negatif.
Anggota Dewan Pembina Demokrat, Hayono Isman mengakui hasil survei dari berbagai lembaga survei menyatakan elektabilitas Partai Demokrat terus melorot hingga di bawah 10% dan hal itu harus dipandang sebagai peringatan dini.
Ironisnya, kata Hayono, salah satu persoalan yang dihadapi Demokrat juga menyangkut Ketua Umum Demokrat, Anas Urbaningrum. Anas diseret dalam kasus korupsi pengadaan pusat olahraga terpadu Hambalang.
"Orang bisa lihat ini sebagai kelemahan, saya melihat ini sebaga kelebihan walaupun risikonya kami mengalami penurunan citra di hadapan publik," kata Hayono di gedung parlemen Senayan Jakarta, Senin (10/12).
Saat ini, lanjut Hayono, Demokrat masih menempatkan Anas sebagai salah satu pucuk pimpinan partai tertinggi. Meskipun diakuinya publik sangat mengkritisi posisi Anas di Demokrat dan kasus korupsi yang dikaitkan kepadanya.
“Kami sempat bahas dalam rapat terbatas di internal partai. Belum dijatuhkan keputusan soal status apa-apa, ini kan persoalan hukum. Ini pembelajaran politik yang ingin kami bangun. Kami siap dengan risikonya," jelas Hayono.
Jakarta (B2B) - Series of cases befalling Democrat Party causes negative impact for the party’s electability rate. Also, its image is tarnished.
Member of the Party’s Advisory Board, Hayono Isman, admits that result of surveys by various survey institutions reveal that the party’s electability rate keeps decreasing below 10% and this should be deemed as early warning.
Ironically, Hayono says, one of the cases involves Chair Anas Urbaningrum. He is involved in Hambalang corruption case.
“People would see this as weakness. But I see this as an advantage albeit the image is tarnished before the public,” he said in Senayan parliamentary office on Monday (10/12).
So far, Hayono said, the party still considers Anas as one of its leaders though he confessed that public criticizes Anas’ position in the party and his corruption case.
“We once discussed about this in an internal meeting. There is no decision yet about status. This is a legal matter. This is a kind of political lesson that we want to learn about, we are ready for the risk,” said Hayono.
