Banjir, Ancam Jabodetabek Hingga Maret 2014

Greater Jakarta Area Still Facing Flood Threat until March

Reporter : Roni Said
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Banjir, Ancam Jabodetabek Hingga Maret 2014
Foto: Mail Online

Jakarta (B2B) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat untuk tetap waspada karena ancaman banjir di wilayah Jabodetabek akan berlangsung hingga akhir Maret 2014.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho kepada Antara di Jakarta, Minggu, mengatakan, masyarakat di daerah rawan banjir harus tetap waspada.

"Ancaman banjir akan berlangsung hingga akhir Maret 2014 nanti karena saat ini sesungguhnya masih musim penghujan," katanya.

Ia menambahkan, pola hujan di Pulau Jawa umumnya pada Februari lebih kecil daripada Januari tapi Maret akan cenderung naik lagi.

Sutopo juga meminta masyarakat untuk selalu mewaspadai banjir dan longsor. "Siapkan barang-barang yang bisa digunakan untuk darurat. Jika di jala, berhati-hati selalu," katanya.

Pihaknya memantau korban meninggal akibat banjir di Jakarta umumnya terkena aliran listrik hingga terpeleset kemudian masuk selokan dan hanyut.

Jakarta (B2B) - The National Disaster Mitigation Agency (BNPB) called on residents of Jakarta and its satellite town of Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi (Jabodetabek) to remain alert because floods were still threatening the areas until March.

Head of BNPB´s Information Data Center Sutopo Nugroho said here on Sunday that residents living in areas prone to bloods need to remain alert.

"Jabodetabek is still facing flood threat until March next month because now it is still in rainy season," he said.

He said the rainfalls in Java were smaller in February than in January but they would increase in March, so that people should keep watch of floods and landslides.

"People must prepare tools or other kinds of equipment that could be used during an emergency situation. One should remain cautious when traveling on the street," he added.

He said that based on his agency´s monitoring so far, the death of victims during the recent floods in Jakarta was due to the fact that some were electrocuted and some others slipped in fell into sewage.