Atasi Banjir Jakarta, Presiden Jokowi Minta Normalisasi Ciliwung Segera Rampung
President Jokowi Requests Ciliwung Normalization to Be Complete Immediately
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
Jakarta [B2B]- Presiden RI Joko Widodo [Jokowi] meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat [PUPR] bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menyelesaikan proyek normalisasi Sungai Ciliwung sebagai bagian dari upaya pengendalian banjir di Jakarta.
"Normalisasi Sungai Ciliwung harus segera rampung, dari 33 kilometer yang ada, baru selesai 16 kilometer, sehingga masih tersisa 17 kilometer. Ini saya minta Pak Menteri PU, Pak Gubernur bersama-sama untuk selesaikan ini, termasuk penanganan di 12 sungai yang mengalir melintasi DKI Jakarta juga harus dinormalisasi," ujar Presiden usai meresmikan Sodetan Kali Ciliwung, di Jakarta, Senin [31/7].
Jokowi menambahkan, pembangunan Sodetan Ciliwung sepanjang 1,2 kilometer dengan dua terowongan memakan waktu sekitar 11 tahun dan menggunakan alokasi anggaran sebesar Rp1,150 triliun. Infrastruktur ini mampu mengurangi banjir di enam kelurahan di Jakarta.
Selain Sodetan Kali Ciliwung, pemerintah juga telah menyelesaikan pembangunan Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi. Keberadaan infrastruktur ini, menurut Presiden, mampu mengurangi banjir di Jakarta hingga 62 persen.
"Sudah dicegat airnya itu di Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi, tapi kan juga masih ada yang terus. Di sini ada normalisasi Sungai Ciliwung, kemudian ada Banjir Kanal Timur, kemudian yang sekarang ada Sodetan Sungai Ciliwung plus penanganan pompa-pompa, baik di Sungai Sentiong dan sungai di Ancol dan di 13 sungai yang ada di DKI Jakarta," ujarnya.
Kepala Negara menambahkan, masih terdapat 38 persen pekerjaan rumah dalam menyelesaikan persoalan banjir di Jakarta. Semua upaya penanganan banjir tersebut, imbhunya, harus dilakukan secara komprehensif dari hulu hingga ke hilir.
"Ini pekerjaan jangka panjang, belum urusan menangani rob dari arah utara, dari arah laut. Ini persoalan besar juga," tandasnya.
Jakarta [B2B]- Indonesian President Joko Widodo [Jokowi] asked the Ministry of Public Works and Public Housing [PUPR] to work together with the Provincial Government of DKI Jakarta to complete the Ciliwung River normalization project as part of flood control efforts in Jakarta.
"The normalization of the Ciliwung River must be completed soon, of the existing 33 kilometers, only 16 kilometers have been completed, so there is still 17 kilometers left. I ask the Minister of Public Works, the Governor together to finish this, including handling the 12 rivers that flow through DKI. Jakarta must also be normalized," said the President after inaugurating the Ciliwung River Sodetan, in Jakarta, Monday [31/7].
Jokowi added that the construction of the 1.2-kilometer Ciliwung Sodetan with two tunnels took about 11 years and used a budget allocation of Rp. 1.150 trillion. This infrastructure is able to reduce flooding in six urban villages in Jakarta.
Apart from the Ciliwung River Sodetan, the government has also completed the construction of the Ciawi Dam and Sukamahi Dam. The existence of this infrastructure, according to the President, can reduce flooding in Jakarta by up to 62 percent.
"The water has been intercepted in the Ciawi Reservoir and Sukamahi Reservoir, but there are still some that are continuing. Here there is normalization of the Ciliwung River, then there is the East Flood Canal, then what is now the Ciliwung River Sideway plus handling of the pumps, both on the Sentiong River. and rivers in Ancol and in 13 rivers in DKI Jakarta," he said.
The Head of State added, there is still 38 percent of homework in solving the flood problem in Jakarta. All efforts to deal with the flood, he added, must be carried out comprehensively from upstream to downstream.
"This is a long-term work, not dealing with tidal waves from the north, from the sea. This is also a big problem," he stated.
