Calon Presiden non Jawa tidak Lagi Dipermasalahkan Masyarakat

Society no Longer Question the Presidential Candidate non-Java

Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Calon Presiden non Jawa tidak Lagi Dipermasalahkan Masyarakat
Foto: latimes.com

Jakarta (B2B) - Anggota Presidium Grassroots Solidarity, Rahmat Kardi mengatakan, seorang pemimpin jangan dipandang dari etnisnya. Namun, pilihlah pemimpin yang mempunyai jiwa nasionalis sejati seperti para pendiri Republik Indonesia, Mohammad Hatta maupun Soekarno.

Anggota Presidium Grassroots Solidarity lainnya, Delianur menambahkan, pihaknya optimis masyarakat secara perlahan akan meninggalkan sukuisme dalam memilih calon presiden.

Menurut Delianur, saat ini informasi sangat terbuka. Media di mana-mana, akses internet bisa dibuka di mana saja. Dengan adanya arus informasi yang dahsyat, maka pemikiran presiden harus dari Jawa itu akan berubah.

Jawa, Kalimantan, Sulawesi, kata Delianur, saat ini hanyalah masalah basis geografis, bukan basis budaya. “Calon presiden dari Jawa dan non Jawa tidak akan dipermasalahkan oleh masyarakat lagi,” katanya.

Jakarta (B2B) - Member of the Presidium of Grassroots Solidarity, Rahmat Kardi said a leader should not be viewed from ethnic. However, choose a leader who has the soul of a true nationalist as the founder of the Republic of Indonesia, Sukarno and Mohammad Hatta.

Presidium member of Grassroots Solidarity, Delianur adding he was optimistic community will gradually leave ethnocentrism in selecting presidential candidates.

According Delianur, currently very open. Media everywhere, internet access can be open anywhere. With the tremendous flow of information, so idea of ��the president should be of Javanese it will change.

Java, Kalimantan, Sulawesi, said Delianur, now only a matter of geographical basis, not a cultural base. "Presidential candidate of Java and non-Java is no longer questioned by the public," he said.