Presiden Jokowi Tolak Beli Helikopter Baru
Indonesian President Rejects New Helikopter Purchase
Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Presiden RI Joko Widodo setelah mendengar berbagai pertimbangan dan masukan akhirnya memutuskan untuk menolak usulan pembelian helikopter canggih Merlin Agusta AW 101 karena harganya dinilai terlalu tinggi terkait kondisi keuangan negara saat ini.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengatakan Presiden Jokowi akhirnya memutuskan untuk menolak usulan pembelian helikopter kepresidenan lantaran helikopter yang digunakan Presiden saat ini masih layak digunakan.
"Presiden beranggapan bahwa heli yang ada masih bisa digunakan secara maksimal. Yang kedua, dalam kondisi keuangan yang seperti ini, pembelian heli tersebut dianggap harganya terlalu tinggi. Maka dengan demikian, sekali lagi, Presiden tetap akan menggunakan heli yang ada,” kata Pramono Anung usai rapat terbatas pembahasan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) di kantor Kepresidenan Jakarta pada Kamis petang (3/12).
Seperti dilaporkan sebelumnya, TNI AU berencana membeli tiga helikopter untuk pejabat tinggi negara (VVIP) yang termuat pada Rencana Strategis TNI 2015-2019.
"Untuk saat ini, kita akan menggunakan anggaran perencanaan strategis untuk membeli tiga helikopter untuk Skuadron Udara VVIP," kata Kepala Angkatan Udara Marsekal Staf Agus Supriatna pada pertemuan dengan media di gedung Wisma Angkasa di Jakarta Selatan pada pekan lalu (24/11).
Dia menekankan bahwa pembelian helikopter VVIP untuk Presiden, Wakil Presiden, pejabat negara, dan tamu negara akan memprioritaskan keamanan dan kenyamanan.
Jakarta (B2B) - Indonesian President Joko Widodo has decided to reject the proposed purchase of a helicopter Merlin Agusta AW 101 as its price is too high in view of the current financial conditions.
Cabinet Secretary Pramono Anung said on Thursday that the President Widodo has rejected the proposed purchase of the helicopter as the existing helicopter can still be used.
"The president considers the helicopter can still be used optimally. While the financial condition of the current price of new helicopters was considered too high," said Pramono Agung after a closed meeting at the Presidential Office in Jakarta on Thursday afternoon (12/3).
The media had earlier reported that Indonesian Air Force will buy three helicopters for very very important persons (VVIPs) under the 2015-2019 Air Force strategic plan.
"For the time being, we will use the strategic planning budget to buy three helicopters for the VVIP Air Squadron," stated Air Force Chief of Staff Marshal Agus Supriatna at a gathering with the media at the Wisma Angkasa building in South Jakarta on Nov. 24.
He emphasized that the purchase of the VVIP helicopters for the President, Vice President, state officials, and guests of the country will prioritize safety and comfort.
