Pertumbuhan Makro Ekonomi Dukung Bisnis Fesyen
Macroeconomic Growth Support the Development of Fashion Business
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Novita Cahyadi
Jakarta (B2B) - Busana muslim Indonesia memiliki karakteristik unik yang tidak bisa ditiru oleh disainer di negara mana pun. Kolaborasi efektif antara pemerintah dan pihak swasta mendorong optimalisasi potensi kekayaan budaya dan perancang busana yang diyakini akan menghasilkan produk inovatif dan produktif.
"Faktor yang mendorong tumbuhnya usaha di sektor fesyen antara lain pertumbuhan makro ekonomi Indonesia yang terus membaik sehingga meningkatkan daya beli masyarakat," kata Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Syarifuddin Hasan saat membuka Fesyen dan Aksesori Expo di SME Tower Jakarta, Rabu (3/4).
Menkop UKM menambahkan, pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia, yang berpengaruh pada meningkatnya kebutuhan masyarakat akan produk fesyen. Faktor ketiga adalah fasilitasi pemerintah dalam bentuk pembinaan, pendampingan dan dukungan pemasaran seperti bimbingan teknis, promosi dan lain-lain.
Beragam produk karya pelaku usaha kecil menengah ditampilkan pada kegiatan pameran ini. Produk dimaksud meliputi, produk fesyen, hijab, batik, tenun, dan aksesori. "Acara ini diselenggarakan secara berkelanjutan sejak 2009," tambah Syarif Hassan.
Di tempat yang sama, Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Neddy Rafinaldy mengatakan, tujuan pameran tersebut adalah untuk mempromosikan produk-produk fesyen dan aksesori yang dihasilkan koperasi dan UKM (KUKM).
"Selain itu, juga mengedukasi KUKM bidang fesyen dan aksesori supaya mampu meningkatkan kualitas dan daya saing produk," ungkap Neddy.
Tujuan selanjutnya, kata Neddy, adalah mengenalkan KUKM dengan pembeli potensial. "Pameran ini diikuti 159 pelaku UKM dari seluruh Indonesia."
Pameran Koperasi dan UKM Fesyen dan Aksesori 2013 dengan jam operasional pukul 10.00-20.00 WIB tersebut ditargetkan menarik 8.000 orang pengunjung. Adapun target jumlah transaksi maupun order sekitar Rp8 miliar.
Jakarta (B2B) - Muslim fashion Indonesia has unique characteristics that can not be imitated by designers in any country. Effective collaboration between government and the private sector encourages the optimization potential of rich culture and fashion designer who is believed to produce innovative and productive.
"Factors that encourage the growth of businesses in the fashion sector including macroeconomic growth in Indonesia's improving thereby increasing purchasing power," said Minister of Cooperatives and Small and Medium Enterprises (SMEs) Syarifuddin Hasan when opening the Fashion and Accessories in Tower SME Expo in Jakarta, Wednesday (3/4).
SMEs Menkop added that the Indonesian population, the effect on the increasing demand of fashion products. The third factor is the facilitation of the government in the form of coaching, mentoring and marketing support such as technical assistance, and other promotions.
Various products small and medium businesses work displayed on this exhibition. Products may include products, fashion, hijab, batik, weaving, and accessories. "This event is held on an ongoing basis since 2009," said Sharif Hassan.
In the same place, Deputy Marketing and Business Network Ministry of Cooperatives and SMEs, Neddy Rafinaldy said the aim the exhibition is to promote fashion products and accessories produced cooperatives and SMEs (KUKM).
"In addition, it also educates KUKM fashion and accessories sector in order to improve the quality and competitiveness of products," said Neddy.
The next goal, said Neddy, is introducing KUKM with potential buyers. "The exhibition was attended by 159 SMEs from all over Indonesia."
Cooperatives Exhibition Fashion and Accessories 2013 lasts for five days at 10:00 to 20:00 local time with a target of 8 thousand visitors. The target number of transactions and order around Rp 8 billion.
