Presiden Jokowi Minta Semua Pihak Jaga Stabilitas Jelang Pemilu

President Jokowi Asks All Parties to Maintain Stability Ahead of the Election

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Presiden Jokowi Minta Semua Pihak Jaga Stabilitas Jelang Pemilu
PEMILU 2024: Presiden Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional dan Musyawarah Dewan Partai Bulan Bintang (PBB), di Ballroom eL-Royal Hotel, Kelapa Gading, Jakarta. (Foto: Setkab RI)

Jakarta [B2B]- Presiden RI Joko Widodo [Jokowi] menekankan bahwa memasuki tahapan Pemilihan Umum [Pemilu] Serentak Tahun 2024 semua pihak harus menjaga stabilitas politik dan keamanan.

“Masuk ke tahun politik ini yang tinggal satu tahun lagi, ada pilpres [pemilihan presiden], ada pileg [pemilihan legislatif], betul-betul harus kita jaga dengan baik stabilitas politik, stabilitas keamanan, sehingga tidak mengganggu pertumbuhan ekonomi yang ada,” ujar Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional dan Musyawarah Dewan Partai Bulan Bintang [PBB], di Ballroom eL-Royal Hotel, Kelapa Gading, Jakarta.

Jokowi menyampaikan, saat ini dunia dihadapi oleh kegentingan global dan diincar oleh ancaman dan risiko-risiko baik itu resesi global, resesi keuangan, krisis pangan dan energi, perang, hingga inflasi yang sangat tinggi. Jokowi pun mengingatkan agar semua pihak memiliki perasaan yang sama dalam menghadapi kegentingan tersebut.

“Jangan sampai kegentingan global ini ada, kemudian kita masuk ke tahun politik, kemudian mengguncangkan sisi ekonomi [karena] mengembalikannya itu sangat sulit sekali dalam posisi dunia yang tidak pasti, yang sulit diprediksi, yang sulit dikalkulasi seperti yang kita lihat saat ini,” ucap Jokowi.

Jokowi menambahkan, meskipun diguncang ketidakpastian global stabilitas perekonomian Indonesia saat ini cukup terjaga. Ekonomi Indonesia di kuartal III-2022 mampu tumbuh di angka 5,72 persen, tertinggi di antara negara anggota G20.

Sementara itu, angka kemiskinan juga mengalami penurunan dari 10,1 persen di 2021 menjadi 9,54 persen di tahun 2022. Begitu juga angka pengangguran, turun dari 7,1 persen di 2021 menjadi 5,9 persen di tahun 2022. Presiden menyampaikan, penurunan tersebut dipicu oleh peningkatan investasi di tanah air.

“Karena daya saing kita yang semakin baik, didukung oleh infrastruktur yang pemerataannya kita lakukan di semua provinsi, alhamdulillah itu sangat mendukung sekali stabilitas ekonomi kita saat ini,” ujarnya.

Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan di seluruh penjuru tanah air juga mendorong pemerataan investasi di Indonesia.

“Sekarang ini di luar Jawa sudah lebih besar daripada di Jawa. Di luar Jawa tahun 2022 sudah berada di angka 53 persen. Artinya, di Jawa hanya 47 [persen]. Kalau ini terus naik membesar, artinya pemerataan ekonomi itu akan terjadi tidak hanya di Jawa saja, tetapi juga terjadi di luar Jawa,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Jokowi juga meminta agar semua pihak tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan pribadi, partai, dan lain-lain.

“Kita harapkan dalam kontestasi politik pilpres maupun pileg, saya selalu titip jangan menggunakan politik identitas. Sekarang ini bukan eranya lagi politik gontok-gontokan, sekarang ini eranya adu gagasan, kontestasi program, mengadu ide,” tandasnya.

Jakarta [B2B]- Indonesian President Joko Widodo [Jokowi] emphasized that entering the 2024 Simultaneous General Election [Election] stage, all parties must maintain political stability and security.

"Entering this political year, which is only one year away, there are presidential elections [presidential elections], there are legislative elections [pilegs], we really have to take good care of political stability, security stability, so it doesn't disrupt existing economic growth," said Jokowi opening the National Coordination Meeting and Deliberation of the Crescent Star Party Council [UN], at the eL-Royal Hotel Ballroom, Kelapa Gading, Jakarta.

Jokowi said that currently the world is facing a global crisis and is being targeted by threats and risks, be it a global recession, financial recession, food and energy crisis, war, to very high inflation. Jokowi also reminded all parties to have the same feelings in facing this crisis.

"Don't let this global crisis exist, then we enter a political year, then shake the economic side [because] it is very difficult to restore it in an uncertain world position, which is difficult to predict, which is difficult to calculate as we see today," said Jokowi.