Pemerintah Dapati 79% Kecocokan Data Panama Papers dengan Ditjen Pajak
Data in the Panama Papers Fit with Data of Indonesia`s Directorate General of Taxes
Reporter : Gatot Priyantono
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Pemerintah RI menyatakan mendapati kecocokan data hingga 79% dari sejumlah nama warga Indonesia yang tercantum pada Panama Papers dengan data dari Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan RI.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan hal itu pada rapat kerja dengan Komisi IX DPR di kompleks parlemen Senayan pada Senin (11/4).
"Kami menemukan kesamaan 79% (nama) yang ada di Panama Papers. Itu diyakini punya rekening di luar negeri dan tahun ini akan dilakukan penegakan hukum, hal ini sesuai target Ditjen Pajak bahwa 2016 adalah tahun penegakan hukum," kata Menkeu Bambang Brodjonegoro.
Dia menegaskan bahwa pihaknya melalui Ditjen Pajak akan mengklarifikasi data terkait nama-nama WNI yang diyakini memiliki rekening di luar negeri berdasarkan kecocokan tersebut, meskipun yang bersangkutan telah melaksanakan kewajiban pajaknya.
"Pemerintah akan tanyakan kenapa aset tersebut tidak dilaporkan padahal esensi dari tax amnesty adalah melaporkan aset yang selama ini belum pernah dilaporkan dalam surat pemberitahuan tahunan atau SPT termasuk rekening atau aset tetap," kata Menkeu.
Menurutnya, daftar nama yang dimiliki Ditjen Pajak belum sepenuhnya lengkap, dan baru terkumpul di dua negara saja sementara pertukaran data secara otomatis baru akan terlaksana pada 2018, dan pemerintah meyakini simpanan itu ada di lebih dari dua negara sementara Pemerintah RI baru dapat mengakses pada 2018 terkait pada automatic exchange of information.
Menkeu mengharapkan dengan adanya rencana Pemerintah memberlakukan UU Pengampunan Pajak dan pertukaran informasi otomatis pada 2018, WNI yang diduga memiliki rekening di luar negeri bisa mengembalikan asetnya ke Indonesia melalui repatriasi.
Jakarta (B2B) - The Indonesian Government declared it a fit of the data to 79% of Indonesian people's names are listed in the Panama Papers after matched with the data of Finance Ministry's Directorate General of Taxes, according to Indonesian minister.
Finance Minister Bambang Brodjonegoro said that at a meeting with House's Commission IX in the parliamentary complex here on Monday (11/4).
"We found a 79% similarity (name) in the Panama Papers. It is believed to have accounts abroad and this year will be law enforcement, it is appropriate that the 2016 target of Directorate General of Taxes is in law enforcement," Mr. Brodjonegoro said.
He confirmed that the government will clarify the data associated with the names of Indonesian people are believed to have offshore accounts based on these data, even though they have to pay taxes.
"The government will ask why these assets are not reported when the essence of the tax amnesty is reported assets has never been reported in the annual notification letter or SPT, including accounts or fixed assets," minister said.
According to him, the list of names owned by Directorate General of Taxes has not fully complete, and newly collected in two countries only while the data exchange automatically will be implemented in 2018, and the government believes deposits that are in more than two countries, while the government can access in 2018 related to the automatic exchange of information.
Minister Brodjonegoro expect after the government imposed a Tax Amnesty and automatic information exchange in 2018, Indonesian citizen who is suspected of having accounts abroad could return the assets to Indonesia through repatriation.
