Pertamina Tingkatkan Impor Bensin Antisipasi Pasca Puasa
Pertamina to Increase Gasoline Imports to Meet Post-fasting Holiday
Reporter : Gatot Priyantono
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Novita Cahyadi
Jakarta (B2B) - PT Pertamina akan meningkatkan impor bensin sebesar 400 ribu barel untuk mengantisipasi kenaikan konsumsi untuk liburan pasca puasa.
Vice President for Retail Gasoline Marketing Pertamina, Muchamad Iskandar mengatakan konsumsi BBM bersubsidi 15 hari sebelum dan 15 hari setelah akhir bulan puasa atau antara 24 Juli hingga 25 Agustus diproyeksikan meningkat sebesar 14% menjadi 91.830 kiloliter dari 80.553 kiloliter.
"Puncaknya diperkirakan pada 3 Agustus atau lima hari sebelum akhir bulan puasa atau Lebaran yang mencapai 107.277 kiloliter atau naik 33 persen," katanya.
Pada 2012, konsumsi mencapai 101.000 kiloliter satu hari sebelum Lebaran.
Dia mengatakan konsumsi bensin terus meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah mobil yang digunakan untuk bepergian di musim liburan.
Iskandar mengatakan impor bensin akan dilakukan dalam dua kargo masing-masing membawa 200.000 barel.
Dia mengatakan impor tambahan seperti tahun sebelumnya harus direncanakan hari ke depan.
"Saat ini 70 persen kebutuhan BBM bersubsidi dipenuhi melalui impor sedangkan sisanya dipenuhi dari kilang dalam negeri," katanya.
Jakarta (B2B) - PT Pertamina will increase gasoline imports by 400,000 barrels to anticipate consumption hike for the post-fasting holiday.
Vice President for Retail Gasoline Marketing Pertamina, Muchamad Iskandar, said consumption of subsidized gasoline 15 days before and 15 days after the end of the fasting month or between July 24 and August 25 is projected to increase by 14 percent to 91,830 kiloliters from 80,553 kiloliters.
"The peak is expected on August 3 or five days before the end of the fasting month or `Lebaran` reaching 107,277 kiloliters which is up by 33 percent," he said.
In 2012 consumption reached 101,000 kiloliters one day before Lebaran.
He said gasoline consumption kept increasing in line with the increasing number of cars used for traveling in the holiday season.
Iskandar said the gasoline imports would be carried out in two cargoes each carrying 200,000 barrels.
He said additional imports like years before must be planned days ahead.
"Right now 70 percent of subsidized gasoline needs is met through imports while the rest is met from domestic refineries," he said.
