Bambang Soesatyo: "Saya Siap Ditembak Mati...."
Bambang Soesatyo: "I´m Ready Shot Dead ...."
Reporter : Rizki Saleh
Editor : Taswin Bahar
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Bambang Soesatyo menyatakan siap dipenjara bahkan ditembak mati apabila terbukti melakukan perbuatan tidak terpuji. Anggota Komisi III DPR ini disebut-sebut menerima dana Rp1 miliar dalam pengadaan Simulator SIM untuk Polri yang kini diusut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Berita tersebut tidak benar. Saya pribadi siap. Jangankan dipenjara. Ditembak mati pun akan saya hadapi jika saya melakukan hal yang tidak terpuji itu. Saya tidak akan pernah bungkam untuk menyuarakan kebenaran," kata politisi Partai Golkar di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (4/3).
Dia mengaku terkejut dengan kabar bahwa dirinya dan koleganya di Komisi III DPR, Aziz Syamsudin dan Herman Hery dituding menerima imbalan masing-masing lebih dari Rp1 miliar sebagai 'upeti' memuluskan pengadaan Simulator SIM tersebut.
"Kami juga menyayangkan berita tersebut hanya berdasarkan keterangan saksi yang masih dalam pemeriksaan dan masih memerlukan pembuktian di pengadilan. Ini jelas pembunuhan karakter yang sangat luar biasa," kata Bambang.
Jakarta (B2B) - Bambang Soesatyo declared ready to jail even if convicted shot dead misconduct. Member of Commission III is touted to receive Rp1 billion in procurement funds SIM Simulator for Police currently investigated the Corruption Eradication Commission (KPK).
"The news is not true. I personally prepared. Instead of jail. Shot dead will I face if I do not praise it. I will never silence to speak the truth," said the Golkar Party politician in the Parliament Building, Jakarta, Monday (4/3).
He said he was surprised by the news that he and his colleagues in the House of Representatives Commission III, Aziz Syamsudin and Herman Hery accused of accepting remuneration of each of more than Rp1 billion as a 'tribute' smooth out procurement of SIM Simulator.
"We also deplore the news was only based on the statements of witnesses who are still in the investigation and still need proof in court. Character assassination is obviously very unusual," he said.
