Presiden Jokowi Minta Menteri Urusan Nyaleg Tak Menganggu Kinerja Harian

President Jokowi Reminds Ministers So Legislative Affairs Don´t Interfere with Daily Tasks

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Presiden Jokowi Minta Menteri Urusan Nyaleg Tak Menganggu Kinerja Harian
PEMILU 2024: Presiden Joko Widodo dalam keterangannya kepada awak media setelah menghadiri acara Musyawarah Rakyat (Musra) di Istora Senayan, Jakarta. (Foto: Setpres RI)

Jakarta [B2B] - Presiden RI Joko Widodo [Jokowi] menegaskan kepada para menteri Kabinet Indonesia Maju yang akan maju sebagai calon anggota legislatif [caleg] pada pemilihan umum 2024 mendatang untuk tetap fokus dan tidak mengganggu kinerja dan tugas keseharian.

"Kalau dari saya yang penting tidak mengganggu tugas-tugas keseharian," ucap Presiden dalam keterangannya kepada awak media setelah menghadiri acara Musyawarah Rakyat [Musra] di Istora Senayan, Jakarta, pada Minggu [14/5].

Jokowi menjelaskan bahwa secara aturan, apabila seorang menteri akan maju sebagai caleg, diperbolehkan.

"Yang harus kita tahu ya secara aturan memang diperbolehkan," tutur Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi menegaskan akan selalu mengevaluasi tugas dan kinerja para menteri. Jika nantinya kinerja menteri tersebut terganggu, karena posisi menteri tersebut bisa saja diganti.

"Selalu saya evaluasi, kalau memang mengganggu, kerjanya terganggu, ya ganti bisa," tandas Presiden.

Jakarta [B2B] - Indonesian President Joko Widodo [Jokowi] emphasized to the ministers of the Onward Indonesia Cabinet who will run as legislative members candidates in the upcoming 2024 general election to stay focused and not disrupt daily work and tasks.

"For me, the important thing is not to interfere with daily tasks," the President said in his statement to the media crew after attending the People´s Consultation [Musra] at Istora Senayan, Jakarta, on Sunday [14/5].

Jokowi explained that according to the rules, if a minister wants to run as a candidate, it is permissible.

"What we have to know is that according to regulations it is permissible," said Jokowi.

Furthermore, Jokowi emphasized that he would always evaluate the duties and performance of the ministers. If later the minister´s performance is disrupted, because the position of the minister could have been replaced.

"I always evaluate it, if it really bothers me, my work is disrupted, so I can replace it," said the President.