Jalan Tol DKI Ditolak 3 Ribu Warga via Petisi Online
Toll Road DKI Rejected 3 Thousands Citizens via Online Petition
Reporter : Rahmat Kartolo
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
Jakarta (B2B) - Sebanyak 3.000 warga menentang rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membangun enam ruas jalan tol di dalam kota.
Dalam situs change.com, warga menandatangani petisi yang ditujukan untuk menolak pembangunan tol yang dibiayai oleh swasta dan pemprov itu.
Petisi bertajuk 'Batalkan Pembangunan 6 Jalan Tol dalam Kota' itu diinisiasi oleh Daus Cak, seorang warga DKI. Petisi tersebut menilail pembangunan jalan raya baru, termasuk jalan tol dalam kota Jakarta, tidak akan menyelesaikan problem kemacetan lalu lintas di kota.
Di California setiap 1% peningkatan panjang jalan dalam setiap mil akan menghasilkan peningkatan kendaraan yang lewat sebesar 0,9% dalam waktu lima tahun (Hanson, 1995).
Sementara studi kelayakan pembangunan jalan tol dalam kota Jakarta yang dilakukan oleh PT. Pembangunan Jaya, pada Mei 2005, justru mengungkapkan bahwa setiap pertambahan jalan sepanjang 1 km di Jakarta akan selalu dibarengi dengan peningkatan jumlah kendaraan sebanyak 1923 mobil pribadi.
Singkat kata, pembangunan jalan tol baru dalam kota Jakarta akan semakin menambah macet dan polusi udara di Jakarta. Seorang penandatangan, Riza Malik mengungkapkan, masih banyak hal yang dapat lebih bermanfaat bagi sistem transportasi di Jakarta dibandingkan dengan membangun jalan tol.
Penandatangan lainnya, Elanto Wijoyono menegaskan, pemerintah harus lebih memperhatikan publik. "Seperti kata pelajaran PMP atau PPKN saat sekolah dulu, utamakan kepentingan kendaraan (umum/publik) daripada kepentingan (kendaraan) pribadi."
Jakarta (B2B) - A total of 3,000 residents opposed the Jakarta Provincial Government plans to build six toll roads in the city.
Through the website change.com, residents signed a petition to reject the construction of privately financed toll and the provincial government (provincial government).
The petition titled 'Cancel 6 Toll Road Development in the City' was initiated by Daus Cak, a resident of DKI. Petition assess the development of new roads, including highways in the city, will not solve the problem of traffic congestion in the city.
Meanwhile feasibility study toll road in Jakarta by PT. Pembangunan Jaya, in May 2005, it was revealed that each increment along the 1 km in Jakarta will always be accompanied by an increase in the number of vehicles in 1923 as a private car.
His conclusion, the development of new toll roads in the city will further add to traffic jams and pollution in Jakarta. One signer, Riza Malik said, there are still many things that can be more useful for the transportation system in Jakarta compared to build toll roads.
Other a signatory, Elanto Wijoyono asserted that the government should more attention the public. "As the PMP lessons at school or PPKN prioritize public transport (public) rather than (vehicle) personal property."
