Hampir 20 Ribu Siswa SMA/SMK di Jakarta Ikuti Ujian Nasional

Jakarta Students Senior High School to Undergo National Exam

Reporter : Roni Said
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Hampir 20 Ribu Siswa SMA/SMK di Jakarta Ikuti Ujian Nasional
Foto: elshinta.com

Jakarta (B2B) - Sekitar 119.879 pelajar siswa tingkat SMA/SMK siap melaksanakan ujian nasional (UN), pada 14-16 April mendatang di DKI Jakarta. Pencetakan soal UN dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di Surabaya dan dikirim ke Jakarta pada 12 April.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Lasro Marbun mengatakan pihaknya siap melaksanakan UN SMK dan SMA. Sebanyak 119.879 siswa yang mengikuti UN terdiri dari siswa SMK negeri sebanyak 13.558 siswa dan SMK swasta sebanyak 51.551 siswa. Sementara untuk SMA negeri sebanyak 28.959 siswa dan SMA swasta sebanyak 25.811 siswa.

Untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi UN, sudah mulai dilaksanakan pendalaman materi (PM) setelah kegiatan belajar mengajar usai, try out serta tugas take home.

"Selain melakukan pendalaman ke peserta didik, kita juga melakukan pendalaman ke kepala sekolah dan guru. Agar di pelaksanaan UN tahun ini, mereka lebih obyektif dari tahun sebelumnya," kata Lasro, pekan lalu.

Jakarta (B2B) - Some 119,879 students of senior high school (SMA)/vocational school (SMK) will participate in the national exam on upcoming April 14-16. At this time, Education and Culture Ministry are printing the national exam sheets in Surabaya, and the sheets will be sent to Jakarta on April 12.

Jakarta Education Department Head, Lasro Marbun, said the 119,879 participants consist of 28,959 state SMA students and 25,811 private SMA students as well as 13,558 state SMK students and 51,551 private SMK students.

To prepare the students for national exam, the students are given more materials after the learning and teaching (KBM) activities, try outs, and homeworks.

"Besides giving more materials to the students, the same thing is also imposed to the teachers and principals. Thus, they could be more objective than previous national exam implementation," he stated last weekend.