Kunjungan Menhan Prabowo di Amerika jadi Sorotan Dunia

Pentagon Prepares to Welcome Once-banned Indonesian Minister, Despite Rights Concerns

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Kunjungan Menhan Prabowo di Amerika jadi Sorotan Dunia
KUNJUNGI AS: Seorang pejabat senior pertahanan AS sangat mendukung keputusan untuk menyambut Menhan Prabowo ke Pentagon, di mana dia akan bertemu dengan Menteri Pertahanan Mark Esper [Foto: Reuters]

PEMERINTAHAN Presiden Donald Trump akan menyambut kunjungan Menteri Pertahanan RI Indonesia [Menhan] Prabowo Subianto ke Pentagon pada Jumat, setelah Amerika Serikat [AS] mencabut larangan defacto bagi Prabowo untuk masuk ke AS, atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia [HAM].

Prabowo, mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus [Danjen Kopasus] berusia 68 tahun, telah lama menjadi tokoh kontroversial di Indonesia, dituduh terlibat dalam kejahatan militer di daerah konflik seperti Timor Timur yang membuatnya jadi gunjingan di kalangan pendukung HAM.

Namun sejak diangkat sebagai Menhan tahun lalu oleh Presiden RI Joko Widodo, Prabowo, yang menyangkal melakukan kesalahan, juga menjadi tokoh kunci ketika pemerintahan Trump berupaya memperdalam hubungan pertahanan dengan Indonesia, negara mayoritas Muslim terbesar di dunia.

Indonesia menjadi perhatian khusus Washington, lantaran militer Indonesia juga sedang dibidik oleh Rusia dan China.

Seorang pejabat senior pertahanan AS sangat mendukung keputusan untuk menyambut Prabowo ke Pentagon, di mana dia akan bertemu dengan Menteri Pertahanan Mark Esper.

"Menteri Prabowo adalah Menhan yang ditunjuk Jokowi yang sekarang dua kali terpilih, yang merupakan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia," kata pejabat itu, yang berbicara tanpa menyebut nama.

"Dia adalah rekan kami, dari kemitraan yang sangat penting, dan penting bagi kami untuk terlibat dengannya dan memperlakukannya sebagai mitra."

Prabowo akan menerima pengarahan resmi di tempat lain di wilayah Washington D.C. pada Kamis, karena Jakarta mempertimbangkan pembelian jet tempur yang juga ditawarkan Moskow.

Amnesty International dan pendukung hak asasi lainnya mengutuk keputusan Kementerian Luar Negeri AS untuk memberinya visa, sesuatu yang telah ditolak di tahun-tahun sebelumnya, termasuk ketika putra Prabowo lulus dari Universitas Boston.

Prabowo mengatakan kepada Reuters pada 2012 bahwa visanya ditolak AS karena tuduhan bahwa ia telah memicu kerusuhan yang menewaskan ratusan orang terkait lengsernya Soeharto pada 1998.

"Keputusan Departemen Luar Negeri baru-baru ini untuk mencabut larangan Prabowo Subianto adalah pembalikan total dari kebijakan luar negeri AS yang telah berlangsung lama," kata Direktur Nasional Advokasi dan Hubungan Pemerintah Amnesty International USA, Joanne Lin, menyebut kunjungan Prabowo sebagai "bencana bagi HAM di Indonesia. "

Senator Patrick Leahy, penggagas regulasi undang yang melarang bantuan militer AS ke unit militer asing yang melanggar HAM tanpa sanksi, mengutuk keputusan pemerintahan Trump dan mengatakan Prabowo "tidak memenuhi syarat untuk memasuki AS."

"Dengan memberikan visa kepada Menhan Indonesia Prabowo, Presiden dan Menteri Luar Negeri sekali lagi telah menunjukkan bahwa bagi mereka ´hukum dan ketertiban´ adalah slogan kosong yang mengabaikan pentingnya keadilan," kata Leahy kepada Reuters.

Prabowo menjadi perwira militer sejak usia 19 dan enam tahun kemudian bergabung dengan Kopassus, pasukan khusus Angkatan Darat. Ia memimpin Tim Mawar, atau ´Tim Mawar´, yang dituduh menculik aktivis mahasiswa yang terlibat dalam gerakan penggulingan Soeharto. Tiga belas aktivis sejak saat itu masih hilang.

Prabowo secara konsisten membantah keterlibatannya dalam setiap dugaan pelanggaran HAM termasuk di Jakarta, Timor Timur, dan juga Papua Barat.

Namun, dia telah menjadi tokoh politik yang berpengaruh, yang telah berulang kali mencalonkan diri sebagai presiden dan masih memiliki peluang sama pada pemilihan presiden [Pilpres] berikutnya.

Amerika Serikat diperkirakan akan berupaya membendung keinginan Indonesia terhadap pembelian senjata dari Rusia, penolakan yang sering muncul dengan mitra di seluruh dunia. Membeli jet tempur Rusia dapat memicu sanksi AS di bawah Undang-Undang Penentang Amerika Melalui Sanksi (CAATSA), kata para pakar.

"Kami meningkatkan risiko CAATSA dalam semua percakapan kami dengan Kementerian Pertahanan," kata pejabat AS itu.

Kementerian Pertahanan RI menolak berkomentar tentang rencana kunjungan Menhan Prabowo ke AS seperti dikutip Reuters yang dilansir MailOnline.

Pemerintah RI berupaya membuka jalan untuk mendapat jet tempur F-35, kata seorang pejabat pemerintah Indonesia kepada Reuters, yang tak mau disebut namanya , seraya menambahkan bahwa Indonesia tidak optimis mendapat kontrak pembelian jet tempur F-35.

"Kami jujur tidak berharap banyak," katanya.

PRESIDENT Donald Trump´s administration will welcome Indonesian Defense Minister Prabowo Subianto to the Pentagon on Friday after dropping a defacto ban on his entry into the country imposed over accusations of human rights abuses.

Prabowo, a 68-year-old former special forces commander, has long been a controversial figure in Indonesia, accused of involvement with military crimes in places like East Timor that have earned him scorn among human rights advocates.

But since being named as defense minister last year, Prabowo, who denies any wrongdoing, has also become a key figure as the Trump administration attempts to deepen defense ties with Indonesia, the world´s largest Muslim-majority country.

Of particular concern to Washington, Indonesia´s military is also being courted by Russia and China.

A senior U.S. defense official strongly defended the decision to welcome Prabowo to the Pentagon, where he will meet Defense Secretary Mark Esper.

"Minister Prabowo is the appointed minister of defense of the now twice duly-elected president of Indonesia, which is the third-largest democracy in the world," the official said, speaking on condition of anonymity.

"He is our counterpart, of a very important partnership, and it is important that we engage with him and treat him as a partner."

Prabowo will receive official briefings elsewhere in the Washington D.C.-area on Thursday as Jakarta weighs a fighter jet purchase that has also attracted interest from Moscow.

Amnesty International and other rights advocates condemned the decision by the U.S. State Department to grant him a visa, something it had denied in years past, including when Prabowo´s son graduated from Boston University.

Prabowo told Reuters in 2012 he was refused a U.S. visa due to allegations that he had instigated riots that killed hundreds after the overthrow of Indonesia´s then-president Suharto in 1998.

"The State Department´s recent decision to lift the ban on Prabowo Subianto is an abrupt, complete reversal of longstanding U.S. foreign policy," said Amnesty International USA´s National Director of Advocacy and Government Relations, Joanne Lin, calling his visit "catastrophic for human rights in Indonesia."

Senator Patrick Leahy, author of a law that prohibits U.S. military aid to foreign military units that violate human rights with impunity, condemned the Trump administration´s decision and said Prabowo was "ineligible to enter this country."

"By granting a visa to Indonesian Defense Minister Prabowo, the President and Secretary of State have shown once again that for them `law and order´ is an empty slogan that ignores the importance of justice," Leahy told Reuters.

Prabowo enlisted in the military aged 19 and six years later joined Kopassus, the army special forces. He led Team Mawar, or the ´Rose Team,´ which is accused of kidnapping student activists who were involved in the movement to overthrow Suharto. Thirteen activists from that time remain missing.

Prabowo has consistently denied his involvement in any alleged human rights abuses, including in Jakarta, East Timor and also West Papua.

Still, he has become an influential political player, who has repeatedly sought the presidency and could stand again in the coming years.

The United States is expected to renew warnings to Jakarta against major arms purchases from Moscow, a refrain that comes up often with partners around the world. Purchasing Russian fighter jets could trigger U.S. sanctions under the U.S. Countering America´s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA), experts say.

"We raise CAATSA risk in all of our conversations with the Ministry of Defense," the U.S. official said.

Indonesia´s defense ministry declined comment on Prabowo´s trip.

On Jakarta´s wish-list is a "roadmap" to procuring the F-35 fighter jet, an Indonesian government official told Reuters, speaking on condition of anonymity, adding officials were not optimistic.

"We don´t expect much to be honest," the Indonesian official said.