Berantas Mafia Tanah, Presiden Jokowi: Kalau Masih Ada, Gebuk!
President Jokowi Supports Eradication of Land Mafia
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
Sidoarjo, Jatim [B2B] - Presiden Joko Widodo kembali menegaskan kepada seluruh jajarannya, terutama Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional [ATR/BPN] untuk serius dalam memberantas mafia tanah. Sebab, mafia tanah hanya akan menyulitkan masyarakat dalam mengurus sertifikat.
“Kalau masih ada mafia yang main-main silakan detik itu juga gebuk. Ini meruwetkan ngurus sertifikat. Tidak bisa kita biarkan rakyat tidak dilayani urus sertifikat, setuju enggak?” ujar Presiden dalam sambutannya saat menyerahkan sertifikat tanah untuk rakyat di Gelora Delta, Kabupaten Sidoarjo, pada Senin [22/8].
Jokowi menuturkan bahwa saat ini khususnya di Jawa Timur masih ada sekitar tujuh juta bidang yang belum memiliki sertifikat. Untuk itu, Jokowi mendorong jajaran Kementerian ATR/BPN untuk mempercepat proses penyelesaian sertifikat tanah tersebut.
“Saya sudah perintahkan ke Menteri BPN agar ini terus dipercepat supaya seluruh masyarakat pegang bukti hak kepemilikan tanah yaitu sertifikat,” tambahnya.
Selanjutnya, Jokowi mengingatkan agar masyarakat menyimpan dengan baik sertifikat tanah yang merupakan dokumen penting berisi informasi hak kepemilikan tanah. Konflik maupun sengketa tanah di daerah di Indonesia, menurut Presiden, masih banyak terjadi dikarenakan masyarakat tidak memegang hak hukum atas tanah tersebut.
“Ini penting, ini adalah bukti hak kepemilikan tanah. Kalau ada yang mengklaim ‘ini tanah saya,’ [tunjukkan] ‘oh bukan, tanah saya, sertifikatnya ada’, [mereka] enggak bisa apa-apa. Ini adalah bukti hak hukum atas tanah,” lanjutnya.
Pada kesempatan tersebut, Presiden juga menjelaskan reformasi yang telah dilakukan pemerintah dalam mengurus sertifikat tanah. Pada tahun 2016, Presiden mulai menargetkan Kementerian ATR/BPN untuk mengeluarkan lebih banyak dari jumlah sertifikat yang dikeluarkan saat itu.
“Saat itu 2016, saya minta buat 5 juta setahun, saya tunggu coba bisa enggak 5 juta, ternyata bisa. Saya naikkan lagi 7 juta, ternyata juga selesai, naikkan lagi 9 juta ternyata juga bisa. Artinya, kalau kita mau itu sebetulnya bisa,” kata Presiden.
Sidoarjo of East Java [B2B] - President Joko Widodo reiterated to all his staff, especially the Ministry of Agrarian Affairs and Spatial Planning/National Land Agency [ATR/BPN] to be serious in eradicating the land mafia. This is because the land mafia will only make it difficult for the community to take care of the certificate.
“If there are still mafias playing games, please take that second. This complicates the maintenance of certificates. We can´t let the people not be served with certificates, do you agree?" said the President in his remarks when handing over land certificates to the people in Gelora Delta, Sidoarjo Regency, on Monday [22/8].
The President said that currently, especially in East Java, there are still around 7 million fields that do not yet have certificates. For this reason, the Head of State encouraged the ranks of the Ministry of ATR/BPN to speed up the process of completing the land certificate.
"I have ordered the Minister of BPN so that this continues to be accelerated so that all people hold proof of land ownership rights, namely certificates," he added.