Investor China Diundang Presiden Jokowi Kerjasama Sektor Maritim
President Widodo Invites Chinese Investors for Maritime Cooperation
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Beijing (B2B) - Presiden Joko Widodo mengundang investor dari Cina untuk bekerja sama di bidang kemaritiman karena kedua negara memiliki kesamaan visi di bidang tersebut.
Undangan itu disampaikan Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Republik Rakyat Cina Le Keqiang di Great Hall of The People Beijing, Jumat.
"Saya mengajak dan menjajaki kemungkinan gagasan dan inisiatif, respon dari Cina saya ingin sekali investor dari Cina bisa berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur pelabuhan, galangan kapal, dan industri perikanan," kata Presiden Jokowi.
Kepada PM Li, Presiden mengatakan pertemuan dengan Presiden Xi pada hari sebelumnya sangat produktif dan dalam kesempatan itu ditandatangani delapan MoU yang merupakan kemitraan strategis dan komprehensif antara Cina dan Indonesia.
Menurut dia, kerja sama di bidang maritim telah dibicarakan antara kedua negara. "Indonesia dan Cina punya misi yang sama, Cina punya jalur sutera maritim dan Indonesia punya gagasan poros maritim dunia," katanya.
Pada kesempatan yang sama, PM Li Keqiang mengatakan Indonesia dan Cina memiliki banyak kesamaan tradisi dan sama-sama ingin mendorong menciptakan perdamaian dunia. "Yang Mulia Presiden Joko Widodo adalah teman lama bagi saya, saya ingin bertukar pikiran," kata PM Li.
Ia mengatakan kerja sama ekonomi bisa dilakukan di banyak bidang yang saling melengkapi termasuk di bidang infrastruktur, pertambangan, perikanan, dan lain-lain.
"Ini mencerminkan Indonesia punya keinginan kuat untuk mendukung pengembangan perikanan dan perindustrian, karena syarat untuk menjadi negara modern prasyaratnya memajukan perindustrian," katanya.
Ia mengaku Cina memiliki teknologi yang bagus dan produktivitas tinggi dalam bidang infrastruktur dan perindustrian.
"Kalau menggabungkan potensi yang dimiliki dalam bidang industri saya yakin akan membawa kemanfaatan bagi dua pihak. Kelebihan kami selain produksi besar, harga juga menarik. Kerja sama menggabungkan kelebihan dan potensi akan membawa dampak yang baik," katanya.
Setelah bertemu dengan PM Li sekitar 20 menit, Presiden Jokowi menghadiri dan memberikan sambutan dalam Forum Kerja Sama Ekonomi Indonesia-Cina yang dihadiri para pelaku bisnis dari dua negara.
Forum yang juga digelar Great Hall of The People itu bertujuan untuk memperdalam kerja sama saling menguntungkan antara kedua negara dan tukar pikiran kesempatan pengembangan bisnis. (Ant)
Beijing (B2B) - Indonesian President Joko Widodo (Jokowi) has invited Chinese investors to develop cooperation in the field of maritime as both countries share a common vision for the sector.
President Jokowi extended the invitation while meeting with Chinese Prime Minister Le Keqiang at the Great Hall of the People, Beijing, on Friday.
"I invite you to explore the possibility of developing any idea, initiative or response from China; I would like Chinese investors to participate in Indonesias infrastructure development, especially in seaports, shipbuilding, and fishing industries," Jokowi said.
The President told Prime Minister Li that his meeting with Chinese President Xi Jin Ping earlier on Thursday was productive. On Thursday, both presidents signed an agreement on eight strategic and comprehensive partnerships between China and Indonesia.
Jokowi remarked that cooperation in the maritime field has been discussed between the two countries. "Indonesia and China have the same mission; China has maritime silk lines and Indonesia has the worlds maritime axis," Jokowi explained.
Prime Minister Li Keqiang observed that Indonesia and China share many common traditions and both want to encourage world peace. "His Excellency President Joko Widodo is an old friend to me, I would like to exchange ideas with him," Prime Minister Li stressed.
Li observed that economic cooperation can be encouraged in many areas, including infrastructure, mining, and fisheries.
"Indonesia has a strong desire to support the development of fisheries and other industries because it realizes that one of the requirements to become a modern state is to promote industries," Li noted.
He also stated that China has great technologies and high productivity in infrastructure and industries.
"If you combine the potential of industries, then I am sure it will benefit both parties. Our advantage is our large production capacity and attractive prices. A cooperation that will combine these strengths and potential will create a good impact," he explained.
After meeting with Prime Minister Li, President Jokowi addressed an Economic Cooperation Forum attended by Indonesian and Chinese business people.
The forum, which was held at the Great Hall of the People, aims to deepen mutually beneficial cooperation between the two countries and exchange business development ideas and opportunities.
