Pangdam Jaya Ketemu Jokowi Bukan Bahas Politik tapi Silaturahim
Jakarta`s Military Commander Meets Jokowi for Hospitality Not Political Discussion
Reporter : Roni Said
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Pangdam Jaya, Mayjen TNI Mulyono yang baru dilantik pada 13 April lalu, menemui Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo di Balaikota DKI, Senin (28/4). Namun keduanya membantah membicarakan politik, dalam pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih 30 menit tersebut.
Mulyono mengaku, dirinya berkunjung ke Balaikota sekedar untuk silaturahmi. Terlebih dia merupakan pejabat baru yang menggantikan Mayjen TNI Hudawi Lubis.
"Saya kan pejabat baru. Makanya saya silaturahmi," kata Mulyono usai bertemu dengan Jokowi.
Mulyono pun enggan memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan pertemuannya. Ketika ditanya apakah ada pembicaraan mengenai politik, mantan Asisten Operasi KSAD itu juga menampiknya.
"Tidak ada kok. Saya kan sowan ke yang punya wilayah, itu saja," ucapnya.
Senada dengan Mulyono, Jokowi juga mengaku bahwa pertemuannya hanya untuk silaturahmi saja. Bahkan tidak ada pembicaraan mengenai keamanan Jakarta, menjelang pemilihan presiden (pilpres) pada 9 Juli 2014 mendatang.
"Beliau itu kan baru, ya ketemu. Itu saja," kata Jokowi.
Jokowi pun memastikan bahwa sejauh ini kondisi Jakarta kondusif. Diharapkan kedepan menjelang pilpres kondisi demikian tetap terjaga. Masyarakat juga diminta agar ikut membantu menjaga keamanan ibu kota.
Jakarta (B2B) - Major General Mulyono, Jakarta’s Military Commander (Pangdam Jaya), Indonesia National Army (TNI) meets Jakarta Provincial Governor, Joko Widodo at City Hall, Monday (4/28). But both of them disproved had politic discussion.
Mulyono admitted, he visited City Hall only for hospitality. Especially he is a new official who replace Major General Hudawi Lubis.
“I am a new official. So I have to do hospitality,” Mulyono said, after meeting with Jokowi.
Mulyono would not give further information related to his meeting. When he was asked are there political discussion, the former Operational Assistant of KSAD (Army Chief of Staff) disproved.
“Nothing. It's only usual visit,” he added.
Same opinion with Mulyono, Jokowi admitted that his meeting was only for hospitality and there was no discussion about Jakarta security, before presidential election on July 9, 2014.
“He is the new military official, so I have to meet him. That’s all,” Jokowi said.
Jokowi ensured that this far, Jakarta condition is still conducive. Hopefully the condition could be maintained ahead of presidential election. The society is also requested to maintain City’s secure.
