Luthfi Hasan Ishaaq Muncul di Soal Ujian SMK, PKS Protes
Lutfhi Hasan Ishaaq Appears on School Exam, PKS Protested
Reporter : Rizki Saleh
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
 b.JPG)
Bogor (B2B) - Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera dan (PKS) Bogor memprotes Dinas Pendidikan Bogor untuk pertanyaan pada lembar ujian untuk SMK. Pertanyaan itu terkait dengan penyitaan mobil Luthfi Hasan Ishaq oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kami tidak tahu motif di balik soal tersebut. Ini jelas merugikan kita, bahkan jika mereka hanya mengutipnya dari media cetak. Hal ini tidak etis untuk disertakan dalam ujian sekolah," kata juru bicara PKS Regional Bogor, Eko Syaiful Rohman.
Eko mengatakan PKS berencana melaporkan Kepala Dinas Pendidikan Bogor ke Polres Bogor. Kepala Dinas Pendidikan Bogor, Rustandi, mengatakan ia siap untuk bertanggung jawab pada pertanyaan. Ia juga menyebut penulis soal pertanyaan, Yeni Elvira Sofyan, seorang guru dari Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Cibinong.
Rustandi lebih lanjut mengatakan mereka akan meminta maaf kepada PKS, namun mereka siap jika PKS tetap melapor ke polisi. "Kami tidak bermaksud untuk menyakiti setiap lembaga atau pihak dalam pembuatan soal ujian," ungkapnya.
Bogor (B2B) - Regional Executive Board of the Prosperity and Justice Party (PKS) in Bogor protested to Bogor Regional Agency for a question on exam sheets for a Vocational School. The question was related to the confiscation of Luthfi Hasan Ishaaq´s cars by the Corruption Eradication Commission (KPK).
"We don’t know the motive behind. It obviously harms us, even if they only quoted it from a print media. It is not ethical to include it in a school test," PKS Regional Executive Board spokesman Eko Syaiful Rohman told Tempo, Thursday, June 20.
Eko said PKS planned to report the Agency Head to Bogor Resort Police. Bogor Education Agency Head, Rustandi, said he is ready to take any responsibility on the question. He also called the author of the questions, Yeni Elvira Sofyan, a teacher of a State Vocational School in Cibinong.
Rustandi further said they would apologize to PKS, yet they are ready if PKS persists to report to the police. "We did not mean to harm any institution nor any party in the making of the questions," he ended.
