KPK Ingatkan Andi Mallarangeng Bersikap Kooperatif
KPK Ask Andi Mallarangeng to Be Cooperative
Reporter : Rusdi Kamal
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
 b.jpg)
Jakarta (B2B) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Alfian Mallarangeng (AAM) bersikap kooperatif saat diperiksa penyidik KPK.
Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja mengingatkan AAM tidak bertindak seperti Angelina Sondakh atau Angie, terdakwa kasus kepengurusan anggaran di Kementerian Pendidikan Nasional, yang berbelit-belit dalam memberikan keterangan.
Jaksa penuntut umum (JPU) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) akhirnya menuntut mantan anggota Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat tersebut hukuman 12 tahun penjara.
"Mohon kooperatif saja. Ini untuk meringankan ancaman dari KPK," kata Adnan di Jakarta, Rabu (9/1)
PK telah menetapkan Andi Alfian Mallarangeng sebagai tersangka pada 3 Desember 2012. Pada tanggal yang sama, KPK juga mengajukan surat pencegahan ke luar negeri, tidak hanya untuk Andi Mallarangeng, tetapi juga untuk adiknya, Andi Zulkarnaen 'Choel' Mallarangeng dan Muhammad Arief Taufikurrahman dari PT Adhi Karya.
Rencananya, KPK memeriksa Andi pada Jumat (11/1/2013). Diduga, mantan Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat tersebut membiarkan penyimpangan terjadi dalam proyek senilai triliunan rupiah itu.
Jakarta (B2B) - The Corruption Eradication Commission (KPK) requested the former Minister of Youth and Sports (Affairs) Andi Alfian Mallarangeng (AAM) to be cooperative when examined by KPK investigators.
KPK deputy chairman Adnan Pandu Praja remind AAM does not act like Angelina Sondakh or Angie, defendant case budgetary management in the Ministry of National Education, a convoluted in giving testimony.
The public prosecutor (prosecutor) in the Court of Criminal Acts of Corruption (Corruption) finally demands a former member of the House of Representatives Budget Board was sentenced to 12 years in prison.
"Please cooperate only.This is to alleviate threat of the KPK," said Adnan in Jakarta, Wednesday (9/1)
PK has set Andi Alfian Mallarangeng as a suspect in the December 3, 2012. On the same day, the Commission also submitted a letter of deterrence to abroad not only for Andi Mallarangeng, but also for his brother, Andi Zulkarnaen "Choel" Mallarangeng and Muhammad Arief Taufikurrahman of PT Adhi Karya.
According to the plan, the Commission examine Andi on Friday (11/01/2013). Suspected of, the former Secretary of the Board of Trustees of the Democratic Party letting deviations occurred in projects totaling the trillions rupiah.
