Tanah Abang Banjir, Paksa 1.732 Warga Mengungsi
1.732 Citizens in Tanah Abang, Central Jakarta Taking Refuge
Reporter : Roni Said
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Kawasan Tanah Abang khususnya di Petamburan dan Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat, yang berada di daerah rendah kembali diterjang banjir akibat luapan Kanal Banjir Barat (KBB) setelah mengalami penyempitan lantaran sedimentasi lumpur dan sampah. Akibatnya, sekitar 1.732 warga terpaksa diungsikan, meliputi 1.357 warga Kelurahan Petamburan dan 375 jiwa merupakan warga Kelurahan Benhil.
Wakil Camat Tanah Abang, Herri Purnama mengatakan, ketinggian air masih stabil namun cenderung naik, seperti di Kelurahan Petamburan. Meskipun begitu pihaknya telah menyiapkan lokasi pengungsian dan kebutuhan pengungsi lainnya.
"Jalur di depan Rumah Sakit Mintohardjo sampai siang ini belum bisa dilewati kendaraan. Posko kepolisian juga sudah ada di lokasi. Untuk Kelurahan Bendungan Hilir pengungsi saat ini ditempatkan di 2 titik, yakni di Masjid Al Falah RW 01 200 jiwa, Mushola Al Ikhlas RW 01, 75 jiwa, dan di Madrasah Aisyiah sekitar 100 jiwa," ujarnya, Rabu (29/1).
Lurah Petamburan, Nur Komariyah menambahkan, untuk Kelurahan Petamburan, sejak sore kemarin air sudah mulai menggenangi beberapa wilayah Petamburan. Selanjutnya, pada tengah malam ketinggian air langsung meningkat sehingga mengakibatkan warga langsung dievakuasi oleh Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) Jakarta Pusat ke sejumlah lokasi pengungsian.
"Seluruh wilayah RW 01, 02, 03, 04, 05, 08, 09 terendam hingga ketinggian 220 sentimeter sampai siang ini dan masih terus bertahan. Lokasi pengungsian juga sudah kita siapkan di 17 lokasi di antaranya Museum Tekstil, Masjid Al Ikhsan, Masjid At Taufik, Al Islam, Masjid Istiqomah, Rusun Petamburan, Sudin Pemakaman Jakarta Pusat, SD 05 dan 06, serta di RS Pelni," terangnya.
Kondisi pengungsi, lanjut Nur, saat ini masih stabil, kebutuhan logistik dan kebutuhan lainnya terus didatangkan untuk memenuhi kebutuhan pengungsi. "Dapur umum dan segala kebutuhan lainnya saat ini masih bisa ditangani. Mudah-mudahan cukup dan air cepat surut sehingga warga cepat kembali ke rumahnya masing-masing," ucapnya.
Ditambahkan Nur, untuk PLN, Damkar dan PB serta personel Satpol PP telah disiagakan di lokasi pengungsian untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi di lokasi banjir. "Sebagian warga masih ada yang bertahan di rumahnya masing-masing. Untuk itu personel kita siagakan," tandasnya.
Jakarta (B2B) - Floods once again hit the region of Petamburan and Bendungan Hilir (Benhil), Tanah Abang, Central Jakarta, after water in West Flood Canal (KBB) overflowed due to mud and garbage piles. As many as 1,732 people had to take refuge, consisting of 1,357 from Petamburan Urban Village and 375 others from Benhil Urban Village.
Vice Head of Tanah Abang Sub-District, Herri Purnama said water level is still stable and tends to rise, such as in Petamburan. Even so, his party has set up refugee camps and prepared logistic.
"The roads in front of Mintohardjo Hospital until this afternoon could not be bypassed. We also set up a police post near the site. For Bendungan Hilir Urban Village, the citizens have been evacuated at Al-Falah Mosque, RW 01 (200 people) and Al-Ikhlas Mosque, RW 01 (75 people), and in Aisyiah Madrasah or called as Muslim School (100 people)," he said, Wednesday (1/29).
Head of Petamburan Urban Village, Nur Komariyah added that since yesterday afternoon, water has been soaking some areas in Petamburan and kept rising in midnight. Locals were evacuated by Central Jakarta Fire and Disaster Handling to refugee camps.
"Those flooded locations comprising RT 01, 02, 03, 04, 05, 08, and 09, with water level up to 220 centimeters until this afternoon. We also set up refugee camps in 17 locations, such as Textile Museum, Al-Ikhsan Mosque, At-Taufik Mosque, Al-Islam Mosque, Istiqomah Mosque, Petamburan Flats, Central Jakarta Cemetery Sub-Department, Elementary School (05) 05 and 06, as well as Pelni Hospital," she explained.
He continued, refugee condition is still stable. The aid in form of logistic and other needs also keep being distributed. "Public kitchen and all needs can still be handled. Hopefully, its stock is enough and water can recede thus they could go back to the homes," she expressed.
Komariyah added that for PLN, Fire and Disaster Handling, Sapol PP personnel have been prepared in refugee camps in order to anticipate unwanted things during flood. "Moreover, some citizens are still surviving in the home," she finished.
