Jokowi: "Percuma Normalisasi Kalau Warga Ogah Kerja Bakti"

Jokowi: "Normalization is Nothing if People Refuse to Clean up"

Reporter : Rusdi Kamal
Editor : Heru S Winarno
Translator : Intan Permata Sari


Jokowi: "Percuma Normalisasi Kalau Warga Ogah Kerja Bakti"
Sampah Kali Ciliwung (Foto: istimewa)

Jakarta (B2B) - Gubernur DKI Jakarta mengajak 10 ribu Ketua Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) se-DKI Jakarta untuk menggiatkan kembali kerja bakti, minimal setiap dua minggu sekali. Pasalnya, meski telah telah dilakukan normalisasi 13 sungai yang ada di Jakarta, namun hal itu tidak cukup mengurangi banjir.

"Dua ribu ton sampah tiap hari masuk ke selokan dan sungai. Gimana tidak banjir? Ini harus menjadi tanggung jawab kita semua. Kerja bakti setiap dua minggu sekali harus ada. Kita lihat hasilnya nanti seperti apa. Percuma ada normalisasi 13 sungai jika drainase atau saluran warga tidak dibersihkan," kata Jokowi di Istora Senayan Jakarta, Minggu (2/12).

Menurut Jokowi, setiap hari, ada sekitar 2.000 ton sampah yang masuk ke dalam saluran air. Hal ini menjadi salah satu penyebab banjir di Jakarta.

Pedagang Kaki Lima
Dari hasil blusukan (pengamatan) dilakukannya sejak kali pertama menjabat Gubernur DKI Jakarta, masih melihat banyak hal yang harus diperbaiki salah satunya seperti keberadaan taman kota yang gundul. Karena itu, dirinya mengajak warga untuk ikut melakukan penanaman pohon di taman-taman tersebut.

Langkah tersebut, kata Jokowi, akan mempersempit ruang gerak pedagang kaki lima (PKL) yang sering menempati tempatyang dilarang untuk berjualan. Tak hanya itu, dirinya juga menyayangkan banyaknya ruang publik di Jakarta yang terlihat kumuh karena banyak terdapat coretan seperti di halte, pipa, tembok, dan lain sebagainya.

Pada kesempatan itu, Jokowi juga sempat menyindir beberapa pejabat yang tidak mau bergerak jika tidak sesuai tupoksi. Padahal, kata Jokowi, segala sesuatu yang tidak sesuai bisa langsung dikerjakan meski itu bukan menjadi tugas pokok dan fungsi disingkat Tupoksi.

"Jangan ada lagi yang menyampaikan bukan tupoksi. Itu ada di wilayah, masalah tidak akan ada kurangnya tapi akan nambah. Jika ada yang tidak sesuai langsung tegur meski bukan tupoksinya," tandasnya.

Jakarta (B2B) - Governor of DKI Jakarta invites 10,000 RTs and RWs throughout Jakarta to actively clean up at least once in 2 weeks because normalizing 13 rivers in Jakarta is not enough to settle flood problem.

“2,000 tons of rubbish flow into ditches and rivers everyday. How can we avoid flood? It is our responsibility. Cleaning up once in 2 weeks must be carried out. We will see the result. It is useless to normalize 13 rivers if people do not clean up their drainage system,” says Jokowi in Istora Senayan Jakarta on Sunday (2/12).

Jokowi argued that each day there are about 2,000 tons of wastes flowing into the ditch. It is one of factors causing flood in Jakarta.

Street Vendors
Based on his observation since the day he serves as Governor of DKI Jakarta, he still sees that lots of things must be improved, such as the existence of barren city parks. Hence, he invites people to plant trees in the parks.

He says that this will limit the space for street vendors often occupying spaces prohibited to be used. Besides, he also regrets about several public places in Jakarta that look dirty due to vandalism to bus stop, pipes, wall, etc.

On the occasion, he also satirizes some officer that do not want to get involved in matters beyond their function and duty, whereas, Jokowi says that anything may be settled even if it is not part of one’s function and duty. 

“I do not want to hear anybody saying that it is not part of their jobs. It is in the environment. Problems will not disappear, instead they will keep coming. If something goes wrong, fix it up though it is not part of your job,” he says.