Budaya Anti Korupsi Bisa Ditanamkan Sejak Dini dari Keluarga
Anti-corruption Culture can be Inculcated Early within Family
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Upaya pemberantasan korupsi bisa dimulai dari tingkat terkecil dalam masyarakat yakni keluarga. Untuk mengimplementasikan kampanye anti korupsi, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggagas sejumlah kerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Budaya anti korupsi bisa ditanamkan sejak dini mulai dari keluarga," kata Kepala BKKBN Fasli Jalal di Jakarta, Kamis (9/1).
Salah satu kerja sama, tambah Fasli, dilakukan dalam bentuk kampanye anti korupsi melalui mobil unit penerangan (Mupen) yang dimiliki BKKBN.
BKKBN, tambah dia, akan menyelipkan pesan anti korupsi dalam setiap talkshow mengenai pemberdayaan keluarga, kependudukan dan KB yang kerap digelar oleh BKKBN. Selain itu, ada rencana membuat dialog dan film pendek yang mengkombinasikan kampanye keluarga sejahtera dengan pesan anti korupsi.
Jakarta (B2B) - Corruption eradication efforts can start with the smallest community, the family. Indonesia National Family Planning and Population Board (BKKBN) has initiated cooperation with the Corruption Eradication Commission (KPK).
"Anti-corruption culture can be inculcated early within the family," said Fasli Jalal, BKKBN Chairman here on Thursday.
He noted that BKKBN has been cooperating with KPK to familiarize the National Family Planning and Population Board, as well as the wider communities, with anti-corruption campaigns.
According to him, BKKBN will include anti-corruption message in every talk show on family empowerment, population and family planning, in addition to broadcasting short dialog and movies based on corruption eradication efforts within the family.
