Caleg, Jangan Pilih Artis kalau Rakyat Ingin Sejahtera
MP Candidates, do not Choose an Artist if People Want Prosperity
Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Pakar komunikasi politik, Prof Dr Tjipta Lesmana mengajak masyarakat untuk tidak memilih artis yang maju menjadi calon legislatif, sehingga mereka tidak banyak mengisi kursi DPR RI. Partai politik mestinya cerdas memilih calon legislatif dan tidak asal pasang artis sekadar menarik suara pemilih.
“Mari kita berdoa agar jangan banyak artis yang masuk DPR, karena mereka akan membuat kualitas DPR merosot. Cukup banyak anggota DPR saat ini yang tidak bunyi, apalagi artis. Yang bego itu partai politik. Masyarakat kita juga sakit kalau memilih artis yang tidak jelas,” kata Prof Tjipta dalam diskusi Dialektika Demokrasi bertema “Caleg Artis, Mampukah Meningkatkan Citra Parlemen?” yang digelar di Press Room DPR RI, Jakarta, Kamis (2/5).
Menurut Tjipta, menjadi wakil rakyat itu pekerjaan berat sekaligus mulia yang menuntut kualitas personal yang ditunjang kemampuan intelektual dan pengalaman organisasi untuk dapat menyuarakan kepentingan rakyat agar negara ini maju dan rakyatnya sejahtera.
“Masyarakat kita sakit kalau pilih wakil rakyat karena populer. Kualitas itu nomor satu, bukan popularitas,” kata pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan ini lagi.
Jakarta (B2B) - A political communications expert, Prof Dr Tjipta Lesmana urge people not elect legislative candidates from the artists, so that they do not meet the parliament in Senayan. Political parties should be smart in choosing legislative candidates and not just put the artist as a vote getter.
"Let us pray not many artists enter to parliament, because they will make the quality of parliament declined. A lot of members of parliament is now silent, especially artist. Which was stupid political party. Our society is sick if choosing artists that are not obvious," said Prof Tjipta Democracy Dialectics discussion entitled ´Legislative Candidates Artist, Can Improve the image of of Parliament?´ in the parliament Senayan, Jakarta, Thursday (2/5).
According to Tjipta, a member of parliament was hard work as well as noble. Personal qualities and intellectual capabilities supported organizational experience, to voice the interests of the people of this country so advanced, prosperity people.
"Our society is sick because if select representatives popular. Quality is number one, not popularity, "said political analyst from the University of Pelita Harapan.
