Abraham: Pejabat tidak Bisa Bersembunyi di Balik Alasan...

Abraham: Officials Could not Hide Behind Such Reasoning...

Reporter : Rusdi Kamal
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Novita Cahyadi


Abraham: Pejabat tidak Bisa Bersembunyi di Balik Alasan...
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad (Foto: liputan6.com)

Jakarta (B2B) - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengatakan bahwa para pejabat tidak bisa bersembunyi di balik alasan kurangnya pengetahuan tentang korupsi

"Seorang pejabat tinggi harus menyadari bagaimana menjalankan pemerintahan yang bersih dan akuntabel. Oleh karena itu, mereka tidak dapat dibebaskan dari tuduhan korupsi hanya karena mereka berkata 'Saya tidak tahu bahwa itu salah". Sebagai seorang pemimpin, Anda memiliki tanggung jawab. Jika Anda tidak tahu [tentang melakukan pemerintahan yang bersih], jangan menjadi pemimpin," kata Abraham kepada wartawan saat peringatan Hari Anti-Korupsi Internasional di Istana Negara, Senin (10/12).

Pada Kamis pekan lalu, KPK menyatakan Andi Mallarangeng, anggota senior Partai Demokrat Yudhoyono, menjadi tersangka karena diduga menyalahgunakan kekuasaannya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga menteri dalam penyelewengan anggaran pembangunan kompleks olahraga Hambalang di Sentul, Jawa Barat sebesar Rp1,17 triliun (US$ 121.620.000).

Keesokan harinya, Andi, yang menjabat sebagai juru bicara Yudhoyono pada 2004-2009 dan dikenal sangat dekat dengan keluarga Yudhoyono dan lingkaran dalam, mengundurkan diri sebagai menteri dan Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat.

Andi telah berulang kali membantah dia terlibat dalam kasus ini meskipun para saksi mengatakan bahwa ia memainkan peran penting.

Jakarta (B2B) - Chairman of Corruption Eradication Commission (KPK) Chairman Abraham Samad that officials could not hide behind such reasoning the lack of knowledge about corruption.

“A high-ranking official must be aware of how to accountably conduct clean governance. Hence, they cannot be acquitted of corruption charges just because they said ‘I did’t know that it was wrong.’ As a leader, you have responsibility. If you do not know [about conducting clean governance], don’t be a leader,” he told reporters in the commemoration of the International Anti-Corruption Day at the State Palace, Monday (10/12).

On Thursday last week, the KPK declared Andi Mallarangeng, a senior member of Yudhoyono’s Democratic Party, a suspect for allegedly abusing his power as youth and sports minister in the alleged massive budget misappropriation in the construction of the Rp 1.17 trillion (US$121.62 million) Hambalang sports complex in Sentul, West Java.

The next day, Andi, who served as Yudhoyono’s spokesman from 2004 to 2009 and was known to be close to Yudhoyono’s family and inner circle, resigned as a minister and secretary of the Democratic Party’s board of patrons.

Andi has repeatedly denied he was involved in the case even though witnesses have said that he played a significant role.