Nazaruddin minta Gubernur Jokowi bersihkan Monumen Nasional untuk Anas
Nazaruddin Asked Governor Jokowi Cleaning National Monument for Anas
Reporter : Rusdi Kamal
Editor : Taswin Bahar
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Mohamad Nazarudin, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin meminta Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo segera membersihkan Monumen Nasional (Monas). Nazaruddin menyampaikan hal itu, karena diyakini tak lama lagi Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum akan 'gantung diri' di Monas sesuai dengan janjinya.
"Suruh saja sekarang Gubernur DKI Jakarta Jokowi untuk bersih-bersih Monas," kata Nazaruddin sebelum menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus dugaan tindak pidana pencucian uang simulator ujian SIM di Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri dengan tersangka Djoko Susilo, Kamis (14/2).
Anas meyakini dirinya tidak bersalah, seraya sesumbar bahwa jika terbukti menerima uang Rp 1 dari Proyek Pembangunan Pusat Pelatihan Pendidikan dan Sekolah Olahraga Nasional di Bukit Hambalang, Jawa Barat.
"Biar sudah bersih kalau ada yang mau digantung di sana," seloroh Nazaruddin.
Nazaruddin berkali-kali mengeluarkan testimoni tentang keterlibatan Anas dalam kasus Hambalang. Nazaruddin mengatakan Anas menerima hadiah berupa mobil Toyota Harrier dari pelaksana proyek Hambalang.
Jakarta (B2B) - Mohammad Nazaruddin, the former treasurer of the Democratic Party requested the Governor of DKI Jakarta, Joko Widodo immediately clean up the National Monument (Monas). Nazaruddin made the statement, as it is believed the Democratic Party chairman, Anas Urbaningrum be 'hanged himself' in the monument in accordance with his promise.
"Get it now Governor of DKI Jakarta Jokowi to clean the monument," said Nazaruddin before undergo examination as a witness to the alleged money laundering exam simulator SIM in Traffic Corps (Korlantas) Police the suspect Djoko Susilo, Thursday (14/2) .
Anas believes his innocence, with the boasted that if proven receives Rp 1 of Project Development and Education Training Center of National Sports School in Bukit Hambalang, West Java.
"I'll have clean if no one wants to hang in there," joked Nazaruddin.
Nazaruddin repeatedly issued testimonials, Anas's involvement in the case Hambalang. Nazaruddin said Anas received a gift of a Toyota Harrier, from executing projects Hambalang.
