Jokowi Dikritik Amien dan Ruhut, tapi Dipuji 2 Media Besar di Jepang
Jokowi Criticized by Rais and Sitompul, but Praised 2 Major Media in Japan
Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan kritik dari politisi Ruhut Sitompul dan Amien Rais menjadi masukan penting, karena hal itu sebagai koreksi positif baginya sebagai kepala daerah.
"Buat saya, kritik saya pakai. Masukan saya pakai. Menyerang pun saya pakai. Jangan dipikir berat-berat, bagus kok buat koreksi," kata Jokowi kepada pers saat berkunjung di sepanjang trotoar Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Sabtu (28/9).
Jokowi membandingkan, kritik Ruhut dan Amien masih lebih baik ketimbang yang diterimanya selama menempuh jalur politik. Jokowi mengaku pernah mendapat serangan politik, bahkan menyangkut hal pribadi.
Jokowi menanggapi kritik-kritik pedas dengan santai. Ia menilai tidak ada gunanya membalas kritik dengan komentar tajam. Selain itu, Jokowi merasa telah bekerja sungguh-sungguh. "Kita kerja sajalah. Kalaupun ada yang begitu-begitu, kita terima dengan senang hati," katanya.
Sebaliknya di luar negeri, nama Jokowi kian berkibar setelah The New York Times mengulas gaya blusukan Jokowi menjangkau langsung tempat-tempat yang menjadi sumber masalah di Jakarta, salah satu media massa cetak terbesar di Jepang, Mainichi Shimbun pun menulis tentang kinerja Jokowi.
Mainichi Shimbun menulis, pemilihan presiden Indonesia akan diadakan pada Juli 2014. Seorang politisi Indonesia tanpa pengalaman nasional, ternyata memimpin jajak pendapat dengan margin besar. Masyarakat mengenalnya sebagai sosok yang bersih, tapi publik membenci politisi lain yang akan maju ke pemilihan presiden.
Kinerjanya dengan membereskan sebuah pasar yang besar di pusat kota menjadi salah satu penyebab kemacetan lalu lintas yang serius di Jakarta telah meningkatkan popularitasnya, seperti dilansir tribunnews.com.
Mainichi Shimbun menambahkan, media massa Indonesia mengikuti aksinya setiap hari, perhatian media melampaui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Tingkat dukungan publik kepada Jokowi mencapai 32,5% atau dua kali lebih banyak dari Prabowo Subianto, mantan komandan Kostrad dalam jajak pendapat lokal berpengaruh yang dilakukan koran Kompas. Peringkat popularitas yang mendukungnya juga ada di angka 45% dalam jajak pendapat oleh lembaga survei lain.
Asahi Shimbun
Sebelumnya, koran terkemuka di Jepang, Asahi Shimbun membahas kinerja Jokowi melalui artikelnya di halaman 2 pada edisi 31 Juli 2013 yagn mengulas tentang sepak terjang Jokowi yang akan menormalisasi sungai.
Koran itu menyebutkan ada 4 sungai yang akan menjadi prioritas Jokowi mengatasi masalah banjir di Ibu Kota. Juni lalu, Jokowi meninjau Sungai Pesanggrahan yang mengalir sepanjang Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.
Jokowi berencana untuk melebarkan sungai tersebut. Namun, tidak mudah karena masih banyaknya warga yang tinggal di bantaran sungai tersebut. Banyak sampah plastik dan sampah besar yang mengapung di sungai tersebut, seperti dilansir kompas.com.
Cara Jokowi mendekati warga agar mau pindah dari bantaran sungai menjadi perhatian di artikel tersebut. Asahi Shimbun mengungkap komentar salah seorang warga yang bakal terkena proyek tersebut.
"Ini pertama kalinya Jokowi ke sini, dan saya senang. Tapi kalau kami hanya mendapat ganti rugi Rp 1,2 juta, gimana ya? Seharusnya sepuluh kali lipat dari itu," kata Nurhayati, salah satu warga.
Lantas apa tanggapan Jokowi? "Yang penting kita langsung turun dan berbicara langsung dengan rakyat. Ini yang namanya ´street democracy´. Masalahnya, bagaimana kita meyakinkan warga," kata Jokowi.
Itulah makna ´inspeksi´ oleh Jokowi, yakni mendatangi masalah dan bukan lari dari masalah. Untuk program ini, Jokowi memang belum bisa membuktikan diri sanggup meyakinkan warga untuk pindah dari bantaran sungai.
Jakarta (B2B) - Jakarta Governor Joko Widodo said that criticism of politicians Ruhut Sitompul and Amien Rais, an important input, because it is a positive correction to him as regional head.
"For me, I use a criticism. Input was useful. Do not think about it, a good one for a correction," Jokowi told reporters during a visit sidewalk along Gatot Subroto Avenue, South Jakarta, Saturday (28/9).
Jokowi compare, critique Ruhut Sitompul, and Amien Rais is still better than he received for political seeked. Jokowi claimed to have received a political attack, even regarding personal matters.
Jokowi respond to the scathing criticisms relaxed. He considered there was no point in replying to critics with sharply comments. In addition, Jokowi feel has worked in earnest. "We´re just working. If there is so, accept it with pleasure," he said.
Instead in foreign countries, Jokowi name will be known after The New York Times review style ´inspections´ Jokowi go directly places the source of the problem in Jakarta, one of Japan´s largest newspaper, the Mainichi Shimbun wrote about Jokowi performance.
Mainichi Shimbun wrote, Indonesia´s presidential election will be held in July 2014. An Indonesian politician with no national experience, was leads polls by a large margin. Community knew him as someone who is clean, but the public hated political opponents who will advance to the presidential election.
Performance by clearing a large market in the center of Jakarta, is a major cause of traffic congestion in Jakarta has helped boost his popularity, as reported by tribunnews.com.
Mainichi Shimbun adds, Indonesian media follow the action every day, beyond the mass media attention to President Susilo Bambang Yudhoyono.
Level of public support for Jokowi reached 32.5% or two times more than Prabowo Subianto, former commander of the Strategic Reserve in the poll conducted influential local newspaper Kompas. Popularity ratings are also supported in the figure of 45% in the polls by other pollsters.
Asahi Shimbun
Earlier, Japan´s leading newspapers, Asahi Shimbun review Jokowi performance through the article on page 2 on July 31, 2013 edition of the lunge that decipher Jokowi in normalizing the river.
The paper says there are 4 rivers is a priority Jokowi solve flood problems in the capital city. Last June, Jokowi review Pesanggrahan River that flows along the East Jakarta and South Jakarta.
Jokowi plans to widen the river. However, it is not easy because there are many people who live along the river. Many large plastic trash and garbage floating in the river, as reported by kompas.com.
Jokowi way people approach to want to move away from the riverbanks of concern in the article. Asahi Shimbun reveals commented one resident who will be affected by the project.
"This is the first time Jokowi here, and I´m happy. But if we just got a compensation of Rp 1.2 million, how? Should a tenfold compensation," said Nurhayati, one of the residents.
So what Jokowi response? "The important thing is we went down and spoke directly to the people.´s Whose name is ´street democracy´. Problem is, how do we convince the people," said Jokowi.
That is the meaning of ´inspection´ by Jokowi, which came to a problem and not run away from problems. For this program, Jokowi has yet to prove himself able to convince people to move away from the riverbanks.
