Banjir Paksa 5.896 Warga Jakarta Mengungsi
Floods Force 5.896 Jakartans to Evacuate
Reporter : Roni Said
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan banjir yang melanda wilayah DKI Jakarta memaksa 5.986 warga mengungsi dari tempat tinggalnya yang terendam oleh genangan air banjir yang masih saja terjadai sampai hari ini.
"Sekitar 5.896 warga Jakarta mengungsi dan ditampung di 14 lokasi penampungan. Jumlahnya bisa terus bertambah karena belum semua data dilaporkan oleh petugas lapangan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan singkat di Jakarta, Selasa.
Data sementara dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan, total daerah terendam banjir adalah 307 RW, 97 kelurahan dan 33 kecamatan.
"Banjir melanda 4.830 kepala keluarga atau 15.517 jiwa sehingga 5.986 jiwa harus mengungsi di lokasi penampungan sementara," katanya.
Ke-5.986 pengungsi itu tersebar di:
1. Jakarta Barat meliputi 108 RW, 23 kelurahan, 8 kecamatan dengan penduduk terdampak 2.738 KK (8.237 jiwa). Pengungsi ada 1.668 jiwa di 2 titik pengungsian.
2. Jakarta Pusat, wilayah terendam banjir 11 RW, 8 kelurahan dan 6 kecamatan. Tidak ada pengungsi.
3. Jakarta Selatan wilayah terdampak 38 RW, 21 kelurahan, 7 kecamatan dengan penduduk terdampak 2.092 KK ( 7.280 jiwa).
4. Di Jakarta Timur ada 60 RW, 27 kelurahan, 7 kecamatan dengan pengungsi 1.800 jiwa di 6 titik pengungsian.
5. Di Jakarta Utara wilayah terendam banjir 89 RW, 18 kelurahan, 5 kecamatan dengan pengungsi 2.518 jiwa di 6 titik.
BNPB telah mendirikan 28 posko taktis di Jakarta dan sekitarnya sejak hari ini dengan personel dari BNPB, SRC PB, Senkom Mitra Polri dan Menwa.
"Posko diperkuat dengan logistik dan sejak kemarin telah melakukan evakuasi, distribusi bantuan dan lainnya," kata Sutopo.
Saat ini, Pintu Air Kali Karet dan Angke Hulu masih Siaga 1, sedangkan Sungai Ciliwung di pintu air Manggarai, Pesanggrahan, Pulo Gadung, dan Pasar Ikan masih berstatus Siaga 3.
Jakarta (B2B) - The Indonesian Disaster Mitigation Agency, known as the BNPB claimed some 5,986 Jakarta residents have been forced to evacuate to safer places as the floods continue to inundate the capital city on Tuesday.
"5,986 people are taking shelter in 14 locations. The number might increase because we are still waiting for more data from the field officers," BNPB spokesman Sutopo Purwo Nugroho stated here, Tuesday.
The Jakarta disaster mitigation office (BPBD) reported that floods have affected 307 neighborhoods located in 97 urban villages in 33 sub-districts.
"The floods have affected 4,830 families comprising 15,517 people as their houses are inundated. Some 5,986 people are taking refuge in temporary shelters," he stated.
Of the total flood-affected neighborhoods, some 108 neighborhoods in 23 urban villages in eight sub-districts are located in West Jakarta. Some 8,237 inhabitants of 2,738 families are affected by the floods.
"Around 1,668 people have been evacuated in two locations. In Central Jakarta, 11 neighborhoods in eight urban villages in six sub-districts are inundated, but there is no evacuee," he revealed.
In South Jakarta, floods hit 38 neighborhoods in 21 urban villages in seven sub-districts, with the number of flood victims reaching 7,280 people of 2,092 families.
In East Jakarta, 60 neighborhoods in 27 urban villages in seven sub-districts are flooded. Currently, 1.8 thousand refugees are being accommodated at six temporary shelters.
At least 89 neighborhoods in 18 urban villages in five sub-districts are flooded in North Jakarta, forcing 2,518 people to seek shelter in six locations.
Incessant heavy downpours have triggered floods in parts of Jakarta since Sunday.
Floods in Jakarta are not only due to the overflowing rivers but also as a consequence of the poor drainage system and bad land spatial planning, according to BPBD.
The work in several business and commercial centers in Jakarta such as at Mangga Dua and Kelapa Gading areas has been paralyzed due to the flooding.
