Dikerahkan 20 Alat Berat untuk Keruk Lumpur
20 Heavy Equipments Used to Dredge Mud
Reporter : Roni Said
Editor : Heru S Winarno
Translator : Intan Permata Sari
Jakarta (B2B) – Pemprov DKI Jakarta mengerahkan sebanyak 20 alat berat untuk mengeruk sedimentasi sampah dan lumpur di sejumlah sungai di DKI Jakarta. Sedimen yang sudah lebih dari lima tahun tak dikeruk itu membuat sungai dangkal, sehingga air mudah meluap ke pemukiman warga.
"Kita tahu ada banjir terus tidak pernah ada pengerukan, bayangkan. Jadi sekarang Pak Gubernur ingin ada pengerukan, makanya kita akan sewa 10 atau 20 alat berat untuk pengerukan," kata Basuki T Purnama, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rabu (23/1).
Basuki menambahkan, sejumlah sungai di Jakarta sudah lama tidak dikeruk. Sehingga sedimen yang ada membuat pendangkalan. "Bayangin sudah lebih dari lima tahun, sungai-sungai kita tidak pernah dikeruk. Jadi kalau kita baca sejarah, Belanda itu punya anggaran untuk keruk sedangkan anggaran untuk air kita hanya 2 persen dari APBD," tuturnya.
Dengan dana yang ada, Basuki mengakui, memang tidak bisa secara langsung melakukan pengerukan pada 13 sungai yang melintas di Jakarta. "Memang tidak sanggup semua, satu dua sungai dulu nanti kalau lima tahun kan bisa juga 13 sungai. Yang jelas Pak Gubernur mau tindakan cepat ini," ucapnya.
Sedangkan untuk mengatasi banjir yang masih menggenangi, Pluit, Jakarta Utara, Basuki akan menempatkan pompa penyedot air di dua titik yaitu di kawasan Pasar Ikan dan Pantai Marina Ancol. Selain itu, pengerukan Waduk Pluit, juga jadi prioritasnya dalam mengatasi persoalan banjir di kawasan tersebut.
"Ada dua meter yang harus dikeruk. Makanya kita akan masukkan alat malam ini atau besok," tambah mantan anggota Komisi II DPR RI ini.
Jakarta (B2B) - DKI Jakarta provincial administration deploys 20 units of heavy equipment to dredge waste and mud sedimentation in a number of rivers in the province. The sediment, untouched for more than 5 years, dampens the river, making water easily flow to residential area.
“We know that flood keeps happening, there is no dredging effort. Now the Governor wants it to be done. Hence we rent 10 or 20 units of heavy equipments to dredge (the rivers),” said deputy governor of DKI Jakarta, Basuki T Purnama, on Wednesday (23/1).
He added that a number of rivers in Jakarta has never been dredged for quite considerable time, thus the sediment dampens the rivers.
“For more than 5 years the rivers are untouched, if we take a look at the history, the Dutch colonial administration allocated budget to dredge river, while we only allocate budget as much as 2% from provincial budget,” he said.
With the available fund, Basuki admitted that it is impossible to directly dredge 13 rivers crossing Jakarta. “We cannot straightly dredge them all, maybe one or two in the first place, 5 years later all the rivers will be dredged. The point is that the Governor wants this to soon be carried out,” he said.
To cope with the flood in Pluit, North Jakarta, Basuki will use water pump in 2 spots, Pasar Ikan and Ancol Marina Beach. Also, his priority to overcome flood in the area includes the dredging of Pluit reservoir.
“We are to dredge up to 2 meters depth. We would place the equipment tonight or tomorrow,” added the former member of Commission II of House of Representatives.
