Dijebloskan ke Penjara, Orang Tua yang Paksa Anak Mengemis
Will Jail Any Parents Who Force Their Children to Beg for Money
Editor : Hari Utomo
Translator : Dhelia Gani
Karimun (B2B) - Pemerintah Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau menyatakan akan mempidanakan keluarga atau orang tua yang memaksa anak-anak mereka untuk mengemis, menyemir sepatu dan menjual koran di jalanan.
"Kami akan menghukum mereka selama dua minggu," kata Kepala Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Karimun, Mitrayati di Tanjung Balai Karimun, Jumat (16/11).
"Apabila mereka masih berkeliaran, orang tua dari anak-anak akan dijebloskan ke penjara sesuai ketentuan Undang-undang tentang Perlindungan Anak."
Dia menambahkan, bahwa pemerintah kabupaten akan memberikan pendidikan gratis dan obat-obatan untuk memberantas keberadaan anak jalanan.
"Tidak ada alasan bagi orang tua untuk memaksa anak-anak ke jalan," katanya. "Mereka harus di sekolah, karena biaya tersebut akan ditanggung oleh pemerintah daerah."
Sementara puluhan anak jalanan masih terlihat di Tanjung Balai Karimun, Mitrayati mengakui bahwa mereka akan ditangani oleh Dinas Sosial dan Badan Ketertiban Umum.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Karimun, Hurnaini mencatat bahwa pihaknya akan terus melakukan razia untuk mencapai target pemberantasan pada 2013.
"Sebuah tim pekerja akan mengamati dan mengawasi anak-anak untuk memastikan mereka benar-benar berada di sekolah ketimbang nongkrong di jalanan," kata Hurnaini.
Foto: candragun.blogspot.com
Karimun (B2B) - The Karimun district government declared that it will jail any parents who force their children to beg for money, shine shoes or sell newspapers in the street.
“We’ll give them two weeks,” Mitrayati, the head of the Karimun district branch of the Woman’s Empowerment and Child Protection Agency, said on Friday, as quoted by Republika.com.
“If they’re still hanging around, the children of the parents will be taken to jail in accordance with the Law on Child Protection”
She added that the district would provide free education and medication to eradicate the presence of street children.
“There’ll be no reason for parents to force their children onto the street,” she said. “They should be at school, since such costs will be covered by the local government.”
While dozens of street children are still seen in Tanjung Balai Karimun, Mitrayati said that they would be handled by the Social Agency and the Public Order Agency.
Hurnaini, the head of the Social Agency’s Karimun district branch, noted that the organization would continue to get kids off the street in order to reach its target of eradicating the problem completely by 2013.
“A team of workers will observe and supervise kids to make sure they’re actually at school instead of hanging out in the street,” Hurnaini said.
