Palestina Merdeka, Presiden SBY Galang Dukungan di CEAPAD

Indonesian President Calls to Support for Palestinians

Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Palestina Merdeka, Presiden SBY Galang Dukungan di CEAPAD
Foto: xinhuanet.com

Jakarta (B2B) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak seluruh negara Asia Timur meningkatkan upaya bersama guna mendukung pembangunan kapasitas rakyat Palestina untuk mewujudkan Palestina yang merdeka dan berdaulat.

"Kita memiliki tanggung jawab untuk membantu saudara-saudara kita di Palestina menyiapkan dirinya untuk memimpin negara masa depan mereka. Kita harus memastikan mereka mampu menyediakan kebutuhan dasar bagi rakyatnya selaras dengan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik," kata Presiden di Jakarta, Sabtu, saat membuka Konferensi ke dua Kerja sama Negara Asia Timur untuk Pembangunan Palestina (CEAPAD II).

Menurut Presiden, Indonesia dan negara-negara Asia Timur lainnya harus memberikan upaya tambahan pada mekanisme yang sudah ada guna mendukung Palestina antara lain dengan memperkuat peran sektor swasta dalam upaya pembangunan ekonomi Palestina.

Presiden menyambut baik keterlibatan para pengusaha dalam konferensi kali ini.

Ia mengatakan, penguatan interaksi ekonomi akan mendorong keterlibatan komunitas bisnis Palestina dalam kegiatan ekonomi yang lebih mendunia yang juga diharapkan akan membuka peluang yang lebih baik untuk otoritas Palestina menarik investor asing.

Pertemuan CEAPAD II merupakan pertemuan setingkat menteri negara-negara Asia Timur dan mitra pembangunan lainnya.

Berbeda dengan CEAPAD I di Tokyo, Jepang, CEAPAD II melibatkan pihak swasta. Bekerja sama dengan Kadin Indonesia, diselenggarakan pula "CEAPAD Business Meeting and Trade Expo" pada 1-2 Maret di Jakarta. Sebanyak 30 pengusaha Palestina akan berpartisipasi pada kegiatan tersebut.

Konferensi CEAPAD II dihadiri oleh 31 perwakilan, terdiri atas 13 negara peserta, lima organisasi internasional, dan 13 negara observer antara lain AS, Australia, Norwegia, India, Uni Eropa, serta sejumlah negara Timur Tengah.

Sebelumnya saat bertemu dengan PM Palestina Rami Hamdallah di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (28/2), Presiden Yudhoyono menegaskan Indonesia meningkatkan komitmen untuk membantu Palestina menjadi negara merdeka dan berdaulat.

Jakarta (B2B) - Indonesia´s President Susilo Bambang Yudhoyono officially opened the Conference Among Asian Countries for Palestinian Development (CEAPAD) II in the Pancasila Building at the Ministry of Foreign Affairs, here on Saturday.

In his keynote speech, President Yudhoyono addressed the role of East Asian countries in supporting Palestinian development. He added that the present conference is expected to build on the achievements from the first CEAPAD meeting held in Japan last year.

President Yudhoyono said that through the collective efforts of CEAPAD, all participants should seize the momentum created by the renewed worldwide commitment to support Palestine.

"We are also here to assist them (Palestinian) in realizing a free and sovereign state in their own homeland, by way of providing capacity building," he said.

This also includes assistance to Palestine through the New Asian-African Strategic Partnership (NAASP).

Through NAASP, countries in the Asian and African region can pledge their help in the form of assistance in educations and jobs for 10,000 Palestinians for a period of five years.

President Yudhoyono emphasized that Indonesia had provided 1,200 forms of assistance for Palestinian development.

In regards to Indonesias initiative to include the private sector as a critical part of Palestinian development, Yudhoyono said he is pleased that CEAPAD II organized sideline events that included a business forum and trade expo.

"This forum will further open up economic opportunities for our brothers and sisters from Palestine," he stressed.

President Yudhoyono also noted that Middle East peace and stability is one of the important factors in building Palestines future, as well as addressed comments about the transformations seen throughout the Middle East, including in Syria, Libya, Egypt, and Tunisia.

"We pray that peace and stability will soon prevail in the Middle East. Bearing in mind the strategic location of this region, much is at stake for the world if prolonged uncertainty there remains," Yudhoyono added.