Presiden SBY Tolak Anugerah Gelar Jenderal Besar dari TNI

President Yudhoyono Rejects the Five Star General of the Army Award

Reporter : Rizki Saleh
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Presiden SBY Tolak Anugerah Gelar Jenderal Besar dari TNI
Presiden SBY mencoba persenjataan TNI (Foto: thejakartapost.com)

Jakarta (B2B) - Susilo Bambang Yudhoyono menolak pemberian gelar jenderal besar dari Panglima TNI Jenderal Moeldoko. Presiden SBY mengatakan, dirinya tidak mengharapkan penghargaan apapun atas kebijakan pemerintahannya untuk memajukan TNI.

Penolakan ini disampaikan Presiden SBY melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Sudi Silalahi.

"Terus terang beliau menolak dalam hal ini, tapi kita mengapresiasi apa yang disampaikan Panglima TNI tadi. Apa-apa yang dilakukan, sejumlah kebijakan beliau untuk memajukan TNI itu memang benar adanya, tapi sekali lagi tidak memerlukan penghargaan seperti itu, karena sekali lagi itu memang kewajiban presiden," kata Sudi kepada pers di Jakarta seperti dilansir presidenri.go.id.

Sudi menuturkan, sudah sewajarnya apabila presiden mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk meningkatkan kinerja dan profesionalitas TNI. Salah satunya yakni kebijakan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI.

Sudi menambahkan, siapapun presidennya, pasti akan menerbitkan kebijakan untuk memajukan institusi TNI. Oleh karenanya, Presiden SBY menilai penghargaan jenderal besar tidak perlu diberikan kepada dirinya.

Penganugerahan gelar jenderal besar untuk Presiden SBY disampaikan Panglima TNI Moeldoko dalam acara penutupan rapat pimpinan (rapim) TNI/Polri di Auditorium Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Jakarta tadi siang. Moeldoko mengatakan bahwa SBY pantas dianugerahkan pangkat jenderal besar atas kontribusinya dalam memajukan TNI.

"Semangat yang kuat dari Bapak SBY untuk membanngun TNI yang handal, kami TNI tidak salah kiranya kalau Jenderal Purnawirawan Presiden SBY mendapatkan anugerah jenderal besar. Saya kira sangat tepat kita berikan kepada Presiden," ucap Moeldoko.

Jenderal besar adalah pangkat tertinggi bagi prajurit TNI Angkatan Darat (AD). Sepanjang sejarah TNI AD, ada tiga orang jenderal yang menerima gelar prestisius ini. Mereka adalah Jenderal Besar Soedirman, Jenderal Besar A.H. Nasution, dan Jenderal Besar Soeharto.

Jakarta (B2B) - President Susilo Bambang Yudhoyono rejected the Five Star General of The Army Award announced by Commander-in-Chief of Indonesian Army General Moeldoko at a meeting with military and police officials on Thursday.

The announcement was made by the State Secretary Sudi Silalahi.

"The President was thankful for the honor bestowed on him, but candidly refused to accept the award. He said that the policy to promote the military is part of his current Presidential duty and obligation," stated Silalahi at a press conference held at the Presidential Office on Thursday.

General Moeldoko earlier noted that under the leadership of President Yudhoyono, the military has undergone modernization and also inducted advanced weapon systems.

He also commended President Yudhoyono for building military facilities and infrastructure, along with tending to the welfare of the soldiers by providing housing, remuneration, and other facilities.

The Commander-in-Chief expressed his gratitude to the President for implementing policies for improving the military.

"Mr. Yudhoyono has shown a strong spirit by building a reliable military. Thus, the Retired General Susilo Bambang Yudhoyono truly deserves the General of The Army title," he added.

The state secretary pointed out that the President will continue to work towards building the country, as part of his obligation and mandate given to him by the people.

In the history of Indonesia, there are only three military leaders who have been considered highly meritorious and awarded the prestigious General of The Army title. The three leaders are General Sudirman, General Abdul Haris Nasution, and General Suharto.